Distrik Snohomish, Washington Dukung Hak Perempuan untuk Berhijab

Washington, MINA – Distrik Snohomish, Washington, dengan suara bulat mengeluarkan resolusi yang mendukung hak perempuan untuk mengenakan jilbab dan mempromosikan kebebasan beragama.

Resolusi itu menyatakan, larangan baru-baru ini terus berlanjut terhadap jilbab atau pakaian keagamaan di negara-negara lain seperti India dan Prancis, hal ini tidak sesuai dengan nilai-nilai Amerika dan nilai-nilai Distrik Snohomish, lapor Mukilteo Beacon, yang dikutip oleh AboutIslam, Sabtu (4/6).

“Muslim Amerika di Snohomish, seperti semua penduduk lainnya, harus memiliki kebebasan untuk membuat pilihan pribadi tentang pakaian dan atribut keagamaan mereka, termasuk pilihan untuk memakai atau tidak mengenakan jilbab,” tambahnya.

Selain hijab, resolusi tersebut menambahkan, Snohomish menyambut dan mendukung penduduk, yang memilih mengenakan penutup kepala, apakah itu hijab Muslim, sorban Sikh, kippah Yahudi, kebiasaan Katolik atau mode penutup kepala agama lainnya.

Keputusan Dewan Distrik Snohomish mengikuti keputusan serupa, yang disahkan oleh Dewan Kota Mukilteo pada bulan April. Mendukung keputusan tersebut, Anggota Dewan Kota Mukilteo Ritz Khan memuji resolusi baru untuk menghormati hak-hak beragama masyarakat.

Saya sangat senang,” kata Khan. “Mereka seharusnya tidak melarang pakaian agama. … Saya harap orang-orang mendengarkan.”

Islam melihat jilbab sebagai syariat wajib berpakaian, bukan hanya simbol agama yang menunjukkan afiliasi seseorang.

Tidak ada angka pasti tentang berapa banyak Muslim yang tinggal di Washington. Pew Research Center memperkirakan jumlahnya kurang dari 1 persen dari populasi negara bagian, pada tahun 2014 (kurang dari sekitar 70.000). Namun, firma riset Dinar Standard memperkirakan 80.000-100.000 di waktu yang sama. (T/R7/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.