Dubes Iran Soroti Media Barat Tutupi Tragedi Kemanusiaan di Gaza

Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi.(Foto: Rana/MINA)

Jakarta, MINA – Duta Besar Republik Islam untuk , Mohammad Boroujerdi, menyoroti media Barat yang menguasai pemberitaan global saat ini cenderung menutup-nutupi tragedi kemanusiaan di Gaza dan justru mendukung kepentingan Israel.

Dia juga menyampaikan, media barat berusaha mengubah kebenaran soal konflik -Israel.

“Adanya dominasi negara barat terhadap media-media massa mainstream. Sumber media barat yang disampaikan jauh dari kenyataan di lapangan,” kata Boroujerdi yang baru diangkat menjadi dubes baru Iran dalam temu media di kediaman dinasnya, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (31/10)..

Menurut Boroujerdi, jurnalis dan pegiat media harus menjunjung tinggi profesionalisme dan mengutip berita tentang Palestina dari sumber resmi yang terpercaya.

“Sebagai insan media harusnya memiliki tanggung jawab yang besar untuk memberitakan kebenaran,” ujarnya.

Dia mengapresiasi peran media di Indonesia yang telah memberitakan Palestina dengan baik. “Tentu saja tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada insan media di Indonesia yang memberitakan Palestina dengan baik. Saya ingin apresiasi para jurnalis Indonesia,” kata Dubes Boroujerdi.

Boroujerdi menjelaskan, krisis di Palestina berlangsung sejak puluhan tahun silam ketika rezim Israel menduduki wilayah-wilayah Palestina dan mulai melakukan pembantaian, pembunuhan serta merampas hak bangsa Palestina. Bukan saat para pejuang Palestina dipimpin Hamas meluncurkan Operasi Badai Al Aqsa pada 7 Oktober.

“Tentu, salah satu hal yang bisa dianggap kesalahan adalah jika kita menganggap krisis di Palestina terjadi sejak beberapa pekan lalu, sejak Operasi Badai Al-Aqsa. Sedangkan masalah ini dimulai sejak puluhan tahun yang lalu,” katanya.

Berdasarkan sejumlah naskah dan dokumen dari PBB, Palestina adalah wilayah yang sedang diduduki dan pihak yang mendudukinya adalah Israel.

“Berdasarkan kenyataan ini pembelaan sah adalah hak dari bangsa Palestina, kapan pun dan di manapun, katanya.

Menurut Boroujerdi, tujuan utama rezim Israel adalah genosida dan mereka ingin melakukan pembunuhan massal di Palestina, ‘membersihkan’ bangsa Palestina dan menyatukan pendudukan mereka.

Dubes juga mengapresiasi sikap pemerintah Republik Indonesia terhadap konflik Palestina–Israel.

“Apa yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sangat tepat. Iran sependapat dengan sikap Indonesia,” tutur Boroujerdi.

Di Dewan Keamanan PBB, yang kemudian juga disampaikan dalam Sidang Majelis Umum PBB, Kamis (26/10), Waktu New York, Menlu RI Retno Marsudi mengeluarkan pernyataan keras yang mengutuk Israel.

Indonesia meminta Israel menghentikan pembunuhan terhadap anak-anak Palestina. Indonesia juga meminta PBB bersikap tegas untuk menghentikan perang brutal yang tidak seimbang dan gencatan senjata, serta membuka akses untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan.

Solidaritas Palestina

Sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina, dalam kesempatan tersebut, Dubes Boroujerdi bersama istrinya mengenakan syal bergambar bendera Palestina dan Iran saat bertemu wartawan media nasional dan internasional di Indonesia.

Pemerintah Iran sendiri, lanjut Boroujerdi, selalu memberikan dukungan politik penuh untuk Palestina. Terutama di masa-masa penggempuran militer Israel atas Gaza yang hingga kini telah menewaskan lebih dari 8.500 jiwa warga sipil di wilayah tersebut, yang 70 persen merupakan perempuan dan anak-anak.

“Iran selalu memberikan dukungan politik kepada Palestina dan gerakan-gerakan pembebasan, sesuai dengan undang-undang negara. Undang-undang Iran menyebutkan bahwa jika terjadi pendudukan wilayah suatu negara oleh negara lain, maka segala gerakan pembebasan akan didukung,” jelas Boroujerdi, yang baru saja bertugas di Indonesia.

Dia menegaskan, meskipun Iran memberikan dukungan politik 100 persen kepasa Palestina, berbagai gerakan seperti Hamas, Hizbullah, atau pun Fatah tidak berada di bahwa hkendali Iran.

Hal tersebut disampaikan oleh Dubes Iran menanggapi tuduhan dari pihak-pihak tertentu yang selama ini menyatakan bahwa Iran memberikan dukungan persenjataan kepada gerakan-gerakan perlawanan itu.

Latihan Perang

Diketahui saat ini Iran sedang melakukan latihan perang besar-besaran yang melibatkan kekuatan penuh angkatan bersenjatanya. Menjawab pertanyaan wartawan soal latihan perang tersebut, Boroujerdi mengatakan, latihan militer yang dilakukan oleh Iran, merupakan kegiatan yang bertujuan memperkuat dan meningkatkan ketahanan negara dalam mengantisipasi ancaman yang berasal dari zionis Israel dan pihak Barat.

“Selama 40 tahun setiap pekan Iran menerima ancaman dari rezim zionis Israel. Latihan-latihan ini untuk meningkatkan kesiapan Iran apabila Israel mengambil langkah-langkah yang tidak masuk akal untuk menyerang Iran,” ujar Dubes Boroujerdi, seraya menambahkan bahwa beberapa tahun belakangan ini Israel telah memulai setidaknya 20 perang di kawasan.

Di sisi lain, lanjutnya, dengan tuduhan kepemilikan senjata nuklir yang selalu diberitakan oleh media-media Barat, Iran pada kenyataannya tidak pernah memulai perang apa pun selama 200 tahun, sebaliknya dengan rezim zionis Israel yang telah memulai puluhan serangan militer dalam tahun-tahun belakangan ini.

Di bagian lain pesannya, Boroujerdi berharap media massa di Indonesia dapat menyebarkan berita-berita yang benar mengenai situasi perkembangan di Gaza guna mengimbangi dominasi dan hegemoni media barat yang mencoba mengaburkan kebenaran tentang perang di Gaza dengan menjadikan rezim zionis Israel sebagai korban dari gerakan perlawanan Hamas.(L/R1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.