Jakarta, MINA – Jamaah haji Indonesia saat ini sedang menjalani fase menginap (mabit) di Mina, setelah wukuf di Arafah dan bermalam di Muzdalifah. Mereka ditempatkan di tenda-tenda di bawah pengelolaan maktab, yang tahun ini jumlahnya sebanyak 44 maktab.
“Jamaah yang mengambil nafar awal akan mabit di Mina sampai 12 Zulhijah, sementara itu jamaah yang mengambil nafar tsani akan mabit di Mina hingga 13 Zulhijjah,” kata Plh Biro Humas, Data dan Informasi, Wawan Djunaedi saat Konpres di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Ahad (10/7).
Maktab merupakan kantor atau tempat yang mengatur urusan ibadah haji. Maktab bertugas melakukan pembagian kelompok jamaah haji.
Biasanya, setiap maktab mengurusi sekitar 2.000-3.000 orang jamaah haji. Bila satu maktab haji reguler berisi 3.000 orang jamaah, sedangkan maktab untuk jamaah haji khusus hanya sekitar 2.000-2.200 orang.
Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta
Selain itu, lanjut Wawan, jamaah haji juga harus memperhatikan jadwal lontar jumrah di setiap Kelompok Terbang (Kloter) yang berisi waktu dan jalur melontar.
“Pemerintah juga menyiagakan satgas P3JH atau Petugas Pertolongan Pertama Pada Jamaah Haji di terowongan Mu’aishim dan di lokasi Jamarah yang terdiri dari Petugas Pengamanan dari unsur TNI, Polri serta Dokter,” kata Wawan.
Wawan menjelaskan, terkait jamaah sakit saat ini sebanyak 185 orang, 11 orang dirawat di RSAS Al Noer Makkah, 3 orang di RSAS Mina Al Wadi, dan 171 lainnya dirawat di KKHI Makkah. Dan jamaah wafat bertambah 5 orang.
“Sehingga jumlah jamaah wafat sampai saat ini sebanyak 33 orang. Seluruh jamaah sakit telah disafariwukufkan dan seluruh jamaah wafat sebelum wukuf telah dibadalhajikan,” ujarnya. (R/R5/P1)
Baca Juga: Bulog: Stok Beras Nasional Aman pada Natal dan Tahun Baru
Mi’raj News Agency (MINA)