Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Food Flotilla for Myanmar Berlayar 3 Februari

Nur Hadis - Ahad, 22 Januari 2017 - 21:21 WIB

Ahad, 22 Januari 2017 - 21:21 WIB

447 Views

(Foto: Nurhadits/MINA)

(Foto: Nurhadits/MINA)

 

Selangor, 23 Rabi’ul Akhir 1438/ 22 Januari 2017 (MINA) – Armada kapal bantuan makanan Food Flotilla to Myanmar yang bertolak dari Malaysia akan berangkat pada Jumat, 3 Februari 2017

Pengumuman itu dinyatakan oleh Majelis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM) dalam acara Dialog Flotilla ke Myanmar di Shah Alam, Selangor, Malaysia, pada Ahad (22/1) .

Dialog tersebut dihadiri berbagai relawan dan juga media dari berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, Turki, dan juga Indonesia. Dari Indonesia diwakili oleh lembaga kemanusiaan Aqsa Working Group (AWG).

Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka

Wartawan MINA di Selangor melaporkan, Presiden MAPIM Mohd Azmi Abdul Hamid mengatakan bahwa kapal Food Flotilla akan berlayar dengan membawa sekitar 200 relawan dari berbagai negara.

“Kita akan start pada 3 Februari, dengan relawan yang sudah terdaftar saat ini sejumlah 236 orang, dengan membawa bantuan makanan yang ditargetkan berjumlah 1.000 ton yang terdiri dari beras, mie instan, juga obat-obatan,” katanya.

Azmi melanjutkan, sampai saat ini sudah ada sekitar 500 ton makanan yang sudah siap dibawa berlayar selama kurang lebih 18 hari.

“Kami juga mengajak kepada NGO lain untuk ikut serta dalam pelayaran ini, dan kami harapkan memberikan barang bantuan berupa uang yang nantinya akan kami belikan makanan dari sini,” katanya.

Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris

Selain itu, direncanakan juga pemberian pengobatan gratis bagi pengungsi dengan menyediakan 40 orang tenaga medis  selama empat hari di pengungsian dengan target 5.000 sampai 10.000 pengungsi.

“Target kita, 5.000 sampai 10.000 pengungsi akan kita berikan pengobatan, sebab dari laporan didaptakan informasi bahwa ada pengungsi yang keracunan karena kurangnya sarana air bersih, ada juga yang cidera baik ketika dalam perjalanan melarikan diri dari Rohingya maupun juga yang cidera akibat tindakan militer Myanmar,” katanya.

Pada dialog yang dihadiri puluhan NGO ini juga dibacakan Deklarasi Rakyat dan NGO untuk Food Flotilla to Myanmar.

Deklarasi tersebut berisi harapan agar pemerintah Myanmar dan Bangladesh memberikan akses kepada para relawan untuk masuk ke kamp pengungsian dan bisa memberikan bantuan secara langsung kepada yang membutuhkan. (L/B01/RI-1)

Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris

Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Indonesia
Indonesia