Geliat Pusat Halal Taiwan

(Foto: Istimewa)

Taipei, MINA – Makin pentingnya global menarik sejumlah negara minoritas penduduk Muslim berlomba-lomba mengembangkan bisnis triliunan dolar ini, misalnya.

Menurut laporan “Perekonomian Islam Global” tahun 2016/2017 menunjukkan bahwa pengeluaran pasar ekonomi halal global pada tahun 2021 dapat mencapai hingga 6,5 triliun Dolar AS.

Perkembangan pasar ekonomi halal global juga ditopang dengan konsumen yang kini sudah mencapai sekitar 1,6 miliar Muslim di seluruh dunia, menandai satu dari setiap empat orang di dunia ini adalah seorang Muslim.

Sementara itu, Meski warga Muslim sebagai masyarakat minoritas di Taiwan, yakni 0,2 persen atau 50-60 ribu dari total penduduk lebih 23 juta jiwa. Namun keberadaan pendatang dari luar Taiwan sekitar 200 ribu Muslim, yang bekerja di Taiwan dari Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina, serta orang asing Muslim lainnya yang berasal dari lebih 30 negara, setidaknya membuat Pemerintah Taiwan memperhatikan keberadaan Islam.

Potensi besar tersebut mendorong Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) atau Dewan Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Taiwan buru-buru menugaskan Biro Perdagangan Luar Negeri untuk mendirikan taiwan (Taiwan Halal Center – THC).

Taiwan Halal Center baru diluncurkan TAITRA di Taipei World Trade Center pada 21 April 2017.

Sebagaimana Halal Focul melaporkan, pusat ini bertujuan untuk mempromosikan rangkaian industri halal Taiwan dengan meningkatkan ekspansi ekspor melalui bantuan dan intelijen pasar luar negeri serta dukungan pemasaran.

Pusat tersebut akan mengatur delegasi perdagangan yang terdiri dari pemimpin perusahaan Taiwan ke pasar Muslim terdekat di Indonesia, Malaysia, dan Pakistan.

THC berfungsi sebagai jendela terpadu bagi negara itu untuk mengadvokasi industri halal dengan mempromosikan pertukaran informasi pasar halal internasional, membantu produsen mendapatkan sertifikasi dan peluang bisnis halal, serta menciptakan lingkungan .

THC memainkan peran sebagai wadah pertukaran interaktif untuk pemerintah dan juga lembaga sertifikasi dalam dan luar negeri.

Memulai usahanya, guna mengetahui tren industri halal dan kondisi pasar terkini, THC telah mengadakan acara melibatkan lebih banyak diskusi mendalam mengenai tren industri tersebut dengan menghadirkan lebih dari 200 produsen. Pada acara yang digelar belum lama ini menghadirkan lembaga sertifikasi Halal dari Malaysia JAKIM dan HDC serta LPPOM MUI (Indonesia) sebagai pembicaranya.

Sementara, seminar bertajuk “Prosedur Impor Produk dan Pangan Halal di Asia Tenggara 2017” diadakan pada periode Pekan Makanan Internasional Taiwan tahun ini. Ketua Asosiasi Importir Makanan dan Minuman Indonesia diundang dalam acara tersebut untuk berbagi tentang industri makanan Indonesia, syarat sertifikasi Halal, dan tren kebijakannya. Acara itu telah menarik lebih dari 150 produsen dan pelaku industri, pemerintah, dan akademis.

Taiwan telah menyadari, mendapatkan sertifikasi Halal adalah kunci penting untuk memasuki pasar Muslim. Pusat Halal Taiwan telah memberikan bimbingan bagi produsen Taiwan mengenai pelaksanaan sertifikasi Halal.

Tahun lalu, negara berjuluk Ilha Formosa (Pualau Indah) itu hanya ada sekitar 500 penyelenggara sertifikasi halal. Saat ini, penyelenggara sertifikasi halal menjadi 700, meningkat secara dramatis sebesar 40 persen.

Kemitraan industri juga telah dibentuk untuk mengimpor bahan mentah kurma bersertifikat Halal dari luar negeri untuk produsen dalam negeri dan melakukan litbang pada produk baru. Produk tersebut sudah tersedia di Malaysia dan Singapura.

Menyediakan lingkungan ramah bagi Muslim di dalam dan luar negeri selalu menjadi tujuan THC. Selain memberikan konseling terus menerus untuk membantu rantai industri restoran dalam negeri guna mendapatkan sertifikasi Halal, THC juga telah mendirikan mushola di Taipei World Trade Center dan Taipei Nangang Exhibition Centre.

Selama bulan Ramadhan, THC juga menyediakan makanan ringan untuk pembeli Muslim. Tujuannya adalah untuk mempromosikan produk bersertifikat Halal Taiwan sambil memberikan informasi kepada pembeli Muslim yang mengunjungi negara itu selama bulan Ramadhan.

Seorang pembeli warga Irak yang telah mengunjungi Taiwan untuk berpartisipasi dalam pameran selama empat tahun berturut-turut menunjukkan bahwa pertunjukan profesional Taipei tahun ini sangat berbeda.

Dia menemukan ruang sholat khusus bagi Muslim dan tersedia makanan kaleng kelengkeng dengan camilan gula merah Okinawa dari Taisun Co. Dia telah mengenali penerimaan dan pemahaman budaya Muslim di Taiwan dan sangat tersentuh oleh upaya tersebut.

Saluran pemasaran ritel di Taiwan secara berturut-turut mendirikan kawasan suvenir Halal serta lingkungan dan fasilitas ramah Muslim. Upaya THC itu adalah untuk membantu industri di Taiwan dapat lebih memenuhi tuntutan peluang pasar Muslim global di dalam dan luar negeri. (A/R01/RS3)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)