Jakarta, MINA – Walikota Bengkulu Helmi Hasan mengatakan, perlu ada Program Studi Manajemen Masjid di perguruan tinggi Islam.
Hal itu ia katakan dalam seminar internasional bertema “Peran Perguruan Tinggi dalam Pemberdayaan Masjid” yang diselenggarakan atas kerjasama Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) dengan Pemerintah Kota Bengkulu, di Auditorium Arifin Panigoro UAI, Kebayoran Baru, Selasa (17/12).
“Kenapa hari ini kita tidak makmur? Karena gunung didaki lautan diseberangi tapi masjid di lewati. Inilah yang harus didiskusikan diajarkan dalam kampus yang mengajarkan manajemen masjid,” kata Helmi.
Ia mengungkapkan, rujukan dari manajemen masjid adalah masjid nabi, bukan satu hal yang dikarang sendiri.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Ia mengibaratkan, Manajemen Masjid akan menjadikan seorang preman ketika masuk ke masjid jadi orang yang tercerdaskan, orang yang punya masalah hilang masalahnya, orang yang lapar hilang laparnya, orang yang miskin hilang miskinnya, karena masjid menjadi pusat kemakmuran.
“Masjid seperti itulah yang harusnya dilahirkan dari Program Studi Manajemen Masjid, bagaimana kemudian masjid menjadi tempat yang menyenangkan bagi sejuta umat,” ujarnya.
Sebelumnya pada Jumat (13/12) Civitas Akademika UAI telah menyampaikan gagasan Program Manajemen Masjid itu kepada Menteri Agama Fachrul Razi yang menyambut baik dan memberi dukungan penuh.
“Ini adalah gagasan baru dan kami mendukung penuh,” ujar Fachrul. (L/Hju/Ast/P1)
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Mi’raj News Agency (MINA)