HIJAB TANDA KETAATAN MUSLIMAH KEPADA ALLAH DAN RASUL-NYA

jilbaboleh: Rendi Setiawan, wartawan Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Setiap muslimah tentu mendambakan menjadi wanita sholehah. Pada hakikatnya, wanita Sholehah adalah muslimah sejati yang meyakini Allah sebagai Rabbnya dan Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam sebagai nabinya. Islam sebagai agama yang Haq dan Al Quran serta As-Sunnah sebagai landasan pedoman hidupnya.

Seorang Muslimah dan seorang istri yang baik, tentunya akan senantiasa mentaati suaminya yang memiliki ketaqwaan, kekhusyuan, beribadah, dan selalu menjaga kewajiban-kewajibannya.

Sebagai seorang muslimah sejati sudah seharusnya sangat mencintai dan mentaati setiap perintah Allah dan Rasul-Nya. Ia rela mengorbankan dirinya, hartanya dan anak-anaknya, serta apa saja yang dimilikinya demi menolong agama Allah dan Rasul-Nya agar tetap tegak di muka bumi ini.

Allah telah mewajibkan ketha’atan kepada seorang hamba berdasarkan firmanNya:

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلالا مُبِينًا

Artinya:“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah Dia telah sesat, sesat yang nyata.” (Q.S. Al-Ahzab [33]: 36)

Salah satu perintah Allah kepada muslimah adalah menutup auratnya dengan sesuai syariat yang telah ditetapkan sebagai bentuk nilai ketaqawaannya kepada Allah Ta’ala.

Hijab Itu ‘Iffah

Allah menjadikan kewajiban menggunakan hijab sebagai tanda ‘Iffah (menahan diri dari maksiat).

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

Artinya:“Hai Nabi, Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. Al Ahzab [33]: 59)

Dikemukakan dari Abu Malik, beliau mengisahkan, dahulu istri-istri Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ketika hendak keluar rumah untuk suatu keperluan, maka orang-orang munafik mengganggu dan menyakiti mereka.

Ketika mereka ditegur, mereka menjawab, “Kami hanya mengganggu hamba sahaya saja.” Lalu turunlah ayat ini yang berisi perintah agar mereka berpakaian tertutup supaya berbeda dengan hamba sahaya.

Itulah salah satu diwajibkannya seorang muslimah menutupi aurat mereka supaya mereka terhindar dari bahaya dan tidak diganggu. Berawal dari itu, Allah menjelaskan manfaat dari hijab ini,“karena itu mereka tidak diganggu”.

Seorang muslimah yang mengenakan hijabnya dengan benar, maka orang-orang jahat tidak akan mengganggu mereka sebagaimana pada firman Allah Ta’ala,“karena itu mereka tidak diganggu”. 

Hijab Itu Kesucian

Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyifati hijab sebagai kesucian bagi hati orang-orang mukmin, laki-laki maupun perempuan. Karena  bila mata tidak melihat maka hati akan lebih suci.

Hijab merupakan pelindung yang dapat menghindarkan diri dari gangguan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya,

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ

Artinya:“Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri- istri Nabi), Maka mintalah dari belakang tabir, cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Q.S. Al Ahzab [33]: 53)

Dan juga firman Allah,

إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلا مَعْرُوفًا

“Jika kalian adalah wanita yang bertakwa maka janganlah kalian tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah Perkataan yang baik.” (Q.S. Al Ahzab [33]: 32)

Hijab Adalah Ketakwaan

يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَى ذَلِكَ خَيْرٌ ذَلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ

Artinya:“Hai anak Adam, Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. dan pakaian takwa Itulah yang paling baik. yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (Q.S. Al-A’raf [7]: 26)

Ibnu Jarir mengutip dari Mujahid yang mengatakan, ayat ini berkaitan dengan orang-orang Arab yang melakukan thawaf di Baitullah dalam keadaan tidak berbusana, maka ayat ini mengingatkan kepada mereka akan besarnya nikmat Allah dan kekuasaan-Nya atas mereka agar mereka ingat, lalu berislam, beriman, dan meninggalkan syirik serta kemaksiatan. Diantara nikmat-Nya adalah diturunkan pakaian bagi mereka.

Dikatakan pula oleh Imam al-Qurthubi, sebagian besar ulama berpendapat, ayat ini menjadi dalil atas wajibnya menutup aurat, memang ada yang mengatakan bahwa ayat ini hanya menunjukkan pemberian nikmat.

Namun, menurut Al-Qurthubi, pendapat yang pertama lebih shahih. Alasannya, termasuk dalam cakupan pemberian nikmat adalah menutup aurat, maka Allah menerangkan telah menjadikan bagi anak cucu Adam menutupinya.

Di samping itu, tidak ada perbedaan di kalangan ulama mengenai wajibnya menutup aurat dari pandangan manusia.

Hijab Menunjukkan Keimanan

Allah subhanahu wa ta’ala tidaklah berfirman tentang hijab kecuali bagi wanita-wanita yang beriman,

Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

وَقُل لِّلۡمُؤۡمِنَـٰتِ

Artinya:“Dan katakanlah kepada wanita-wanita beriman.”(Q.S. An-Nuur [24]: 31),

Juga firman-Nya:

وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ

Artinya:“Dan istri-istri orang beriman.” (QS. Al-Ahzab [33]: 59)

Dari ayat-ayat di atas, Allah menghimbau kepada muslimah untuk memakai hijab yang menutupi tubuhnya. Ketika seorang wanita yang benar imannya mendengar ayat ini, maka tentu ia akan melaksanakan perintah Tuhannya dengan senang hati.

Maka bagaimanakah iman seorang wanita yang mengetahui ada perintah dari Rabbnya kemudian ia tidak melaksanakannya, bahkan ia melanggarnya dengan terang-terangan di hadapan umum.

Hijab Adalah Ghirah

Hijab bersanding dengan ghirah(perasaan cemburu) yang menghinggapi seorang wanita sempurna yang tidak senang dengan pandangan-pandangan khianat yang tertuju pada istri dan anak wanitanya.

Betapa banyak pertikaian, tindakan buruk yang terjadi karena wanita.

Para lelaki sedah seharusnya memerintahkan kepada keluarganya (wanita) untuk menutup aurat dan nasehatilah orang-orang dekatnya yang membuka aurat di hadapan khalayak karena tidak ada kebaikan bagi seseorang yang tidak mempunyai perasaan cemburu. (P011/R03)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0