HNW: Sistem Pendidikan Pesantren Perlu Dijaga

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid.(Foto: MPR)

Jakarta, MINA – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengatakan sistem pendidikan pondok pesantren sangat baik, sehingga perlu dijaga, diwariskan, dan dikembangkan terus menerus.

Pernyataan Hidayat Nur Wahid itu disampaikan saat bersilaturahmi Keluarga Besar Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Kampus 9 di Sumatera Barat belum lama ini.

“Sistem pendidikan ponpes sangat baik, sehingga perlu dijaga, diwariskan, dan dikembangkan terus menerus,” kata HNW dalam keterangan di Jakarta, Selasa (7/5).

Ia menegaskan nilai kepesantrenan yang dijaga baik akan berkontribusi positif bagi kemajuan umat dan bangsa, serta mendorong minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke pesantren.

Untuk itu, pria akrab disapa HNW ini berharap bangsa Indonesia yang akan memasuki abad kedua dapat menjaga merawat, meningkatkan, dan mengembangkan nilai-nilai kepesantrenan atau lembaga pendidikan pesantren dan kepercayaan kepada pesantren.

“Pesantren sebagai warisan sejarah dari para kiai, para guru bangsa, dan pahlawan negara yang dulu terlibat aktif memerdekakan Indonesia melalui beragam cara termasuk jalan pendidikan melalui pesantren tetap diapresiasi oleh bangsa dan negara Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga:  Wardah Skinverse: Perawatan Kulit Bertenaga Sains Pertama di Indonesia

“Karena itu, ketika bangsa Indonesia akan memasuki abad kedua, nilai-nilai kepesantrenan, lembaga pendidikan pesantren, dan kepercayaan kepada pesantren penting untuk selalu dirawat dan ditingkatkan,” harapnya.

HNW mengatakan DPR/MPR memiliki landasan yang kuat untuk memajukan pesantren.

Hal ini tercantum dalam UUD yang memastikan tentang pendidikan nasional Indonesia untuk meningkatkan iman, takwa, dan berakhlak mulia serta adanya UU spesifik tentang Pesantren.

“Itu menandakan bahwa dunia pesantren tidak perlu ragu untuk mengembangkan diri, untuk terus memberikan kontribusi terbaiknya untuk bangsa dan negara,”

“Karena negara ini sudah membuka pintu lebar-lebar untuk peran serta pesantren dan pendidikan Islam,” kata Wakil Ketua MPR dari Fraksi PKS ini.

Ia menyebutkan, Pondok Pesantren Gontor Darussalam Kampus 9 di Sulit Air, Solok, Sumatera Barat, ini merupakan pesantren yang representatif.

Sebab ponpes ini menginduk pada pondok pesantren modern Gontor yang memberikan satu fakta tentang pendidikan yang maju, berkualitas, dan hasil yang sangat jelas dinikmati oleh warga. Bahkan bisa dibuktikan dengan keunggulan-keunggulannya.

Baca Juga:  Imaam Yakhsyallah: Genosida di Gaza Jadi Bukti Kegagalan Israel

“Itu artinya pondok pesantren modern Darussalam Gontor Kampus 9 ini adalah pesantren yang sangat layak untuk terus mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, terus diminati, dan terus dikembangkan, dan karenanya para guru-gurunya pun pastilah akan terus mempersiapkan diri untuk menghadirkan amanah yang diberikan orang tua murid,” ujarnya.

“Dan, saya bersyukur bahwa apapun kondisinya perkembangan tetap terjadi. Kita lihat sarana dan prasarana di sini sangat lah representatif,” imbuhnya.

“Inilah pesantren yang kalau dilihat dari kebersihannya sangat bersih, sangat tertib, dan tentang kualitas, keagamaan, semuanya ada. Dan karenanya, saya berharap warga di Sumatera Barat juga terus bisa ikut menjadi bagian dari yang mengembangkan pesantren ini,” sambungnya.

HNW menambahkan, santri adalah bagian dari kelanjutan keluarga besar Gontor.

Menurutnya, sarana prasarana yang diberikan kepada para santri pun sudah sangat dimanjakan oleh pihak pesantren.

“Saya waktu itu di Gontor, suasana amat sangat sederhana. Di sini semuanya ada sehingga tidak ada alasan untuk tidak maju, tidak ada alasan untuk tidak sukses, tidak ada alasan untuk tidak lebih baik daripada generasi alumni Gontor sebelumnya,” kata HNW.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Sebut Kemungkinan UKT Naik Tahun Depan

“Untuk datang ke sini tidak mudah, tapi ternyata luar biasa mengesankan. Saya berharap para santri pondok pesantren modern Gontor Darussalam Kampus 9 ini, ketika berada di sini agar tidak berpikir untuk pulang,” pesannya.

Sementara itu Wakil Pengasuh Ponpes Modern Darussalam Gontor Kampus 9 Muhammad Ridwan menjelaskan Ponpes yang berada di puncak bukit dan di tengah hutan ini sudah memasuki usia 15 tahun (berdiri tahun 2009).

Awalnya santri di pesantren ini hanya berjumlah tujuh orang, kemudian berkembang hingga saat ini mencapai 200 santri dengan 100 orang guru.

“Ponpes Modern Gontor Kampus 9 ini dijuluki ‘negeri di atas awan’ atau ‘surga di atas awan’. Pemandangannya sangat indah. Seluruh santri betah dan kerasan. Santri juga jarang yang sakit,” pungkasnya.

Sebagai informasi, kegiatan silaturahmi yang berlangsung Ahad (5/5) ini turut dihadiri oleh Wakil Pengasuh Ponpes Modern Darussalam Gontor Kampus 9 Muhammad Ridwan, Wakil Walikota Bukittinggi/Ketua IKPN H. Marfendi, serta para guru dan santri Ponpes Modern Darussalam Gontor Kampus 9.

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: kurnia

Editor: Rana Setiawan