HOTEL SOFYAN BETAWI TERPILIH SEBAGAI HOTEL SYARIAH TERBAIK DI DUNIA

pemilik yang juga Komisaris Utama Hotel Sofyan, Riyanto Sofyan (Foto: Dok Pribadi Riyanto Sofyan)
pemilik yang juga Komisaris Utama Hotel Sofyan, (Foto: Dok Pribadi Riyanto Sofyan)

Jakarta, 8 Muharram 1436/21 Oktober 2015 (MINA) –   yang berada di Jalan Cut Mutiah, Menteng, Jakarta Pusat, dinyatakan sebagai terbaik di dunia, setelah memenangkan kategori Wold’s Best Family Friendly Hotel di ajang The World Halal Travel Awards 2015 di Emirates Palace, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).

Penghargaan tahunan ini merupakan ajang bergengsi dan eksklusif  yang mewakili sektor yang paling cepat berkembang dari pariwisata global, yakni halal travel & tourism. Penghargaan ini diberikan untuk praktik layanan perjalanan dan pariwisata terbaik pada skala internasional.

Sofyan Hotel Betawi, menjadi pemenang, setelah mengalahkan Gloria Hotel Dubai dan Landmark Hotel Dubai. Demikian pemilik yang juga Komisaris Utama Hotel Sofyan, Riyanto Sofyan, mengabarkan kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu dinihari, langsung dari Dubai.

Beberapa waktu sebelumnya ia mengatakan pada MINA, penerapan syariah dalam bisnis perhotelan justeru menguntungkan, terlebih kini segmen syariah kian digandrungi dan telah menjadi gaya hidup umat muslim.

“Angka penjualan meningkat dan tingkat okupansi rata-rata mencapai 70-80 persen,” kata Riyanto Sofyan  yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Hotel dan Restauran Syariah Indonesia (AHSIN), kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Hotel Sofyan, Menteng, Jakarta, beberapa waktu yang lalu.

Sejak tahun 1992, ia memutuskan mengelola hotelnya dengan konsep baru yaitu menjadikan Sofyan Hotel sebagai hotel syariah. Keputusan itu diambil karena ingin menjadikan bisnisnya menjadi lebih berkah dunia dan selamat di akherat.

“Setelah itu, di hotel Sofyan tidak ada bar lagi, tapi saat itu penjualan justru naik 19 persen, diskotik juga ditutp, tapi penjualan juga malah naik 13 persen.” kata Riyanto.

Dikatakan, dengan pengembangan hotel syariah ini pihaknya mampu mengembangkan bisnisnya hingga memiliki total 17 hotel syariah di Indonesia. Delapan hotel sudah beroperasi sementara tujuh hotel masih akan digarap yang diperkirakan akan selesai dalam lima tahun mendatang.

Pada dasarnya hotel syariah dan konvensional adalah sama-sama sebuah bisnis yang bergerak di bidang properti yang menyediakan tempat menginap sementara. Perbedaannya adalah terletak pada cara penyajian dan berbagai layanan yang diberikan.

Hotel konvensional semuanya serba bebas, baik makanan, minuman, dan hiburan. Semenetara hotel syariah pelayanannya mengacu pada ajaran Islam. Makanan, minuman, dan restoran harus bersertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Bahkan, ada seleksi tamu dalam pelayanan hotel syariah ini.

“Produk yang syariah itu bagus untuk semua, baik untuk muslim dan non muslim. Seperti dari makanan, muslim kebutuhan utama makanan halal dan semuanya halal, untuk tahu halal harus ada sertifikasi, ini semuanya sudah harus dapat sertifikat MUI,” terang Riyanto.

Bukan hanya makanan dan minuman halal, setiap rest room atau kamar kecil harus menyediakan air yang cukup untuk bersuci, baik untuk buang air kecil maupun besar bahkan mandi. Hal ini kadang jarang didapatkan di hotel konvensional.

“Kemudahan bersuci harus ada termasuk toilet, shower, juga ketersediaan air bilas, tidak hanya tissu. Kebanyakan hotel tidak menyediakan itu sehingga tidak ramah buat muslim. Untuk beribadah selain ada mushola yang luas,, di tiap kamar juga ada arah kiblat, sajadah serta Al-Quran,” kata Riyanto. (L/P010/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Chamid Riyadi

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0