Imron Ichwani, Anak Penjual Bubur Ayam Diterima di Taruna Akmil

Ekonomi yang pas-pasan bukan menjadi penghalang untuk masuk di Akademi Militer (Akmil). Hal itu dibuktikan Ichwani anak ketiga dari enam bersaudara, anak dari penjual bubur ayam Sugeng Suroso.

Dari hasil jualan bubur ayam yang hanya sekitar Rp 50 ribu sehari, Sugeng berhasil membesarkan dan mendidik keenam anaknya termasuk Imron sebagai anak yang berprestasi di sekolahnya.

Imron adalah alumni SMA Negeri 1 Purwokerto tahun 2018 asli dari Desa Selabaya, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Ia diterima mengikuti pendidikan militer sebagai Taruna Akmil tahun 2018 di Magelang, Jawa Tengah.

Diterimanya Imron Ichwani di Akmil menjadi suatu yang luar biasa, karena pemuda kelahiran 16 Desember 1999 ini berhasil masuk menjadi Taruna dari daerah seleksi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta wilayah Kodam IV/Diponegoro dengan mengalahkan ribuan pendaftar.

Imron Ichwani adalah salah satu putra terbaik Kecamatan Kalimanah, Purbalingga yang lolos ke Magelang mengikuti pendidikan Akmil, hal itu diungkapkan ayahnya, Sugeng Suroso kepada awak media saat dikonfirmasi di rumahnya, Ahad (5/8).

“Imron lolos setelah mengikuti berbagai seleksi, mulai dari seleksi Pantukhir Daerah (Panda) tingkat Jawa Tengah dan DI Yogyakarta di Kodam IV/Diponegoro Semarang, dan Panda di tingkat Pusat di Akmil Magelang,” ungkapnya.

Imron Ichwani mulai menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN 1 Selabaya Kalimanah (2012), SMP di SMP N 1 Purbalingga (2015), dan SMA (Jurusan IPA) di SMA Negeri 1 Purwokerto (2018). Selama sekolah SMA, dirinya tinggal di rumah Kakeknya di Arcawinangun, Purwokerto Timur.

Saat mengikuti Penilaian Penentuan Terakhir (Pantaukhir) , pada Kamis (2/8), Imron menyampaikan kepada Panglima TNI bahwa menjadi anggota TNI merupakan cita-cita masa kecilnya. Keinginan tersebut tumbuh ketika melihat acara pengibaran Bendera Pusaka di televisi.

Dari Guru Pembina SMA diarahkan untuk mendaftar TNI bersama 16 rekan almuni SMA Negeri 1 Purwokerto, sampai lulus menjadi Taruna hanya 3 orang termasuk Imron Ichwani.

Meski dengan latar belakang keluarga yang terbatas, prestasi sekolah Imron Ichwani lebih menonjol dibanding dengan rekan-rekannya. Mulai SD, Imron sudah ikut lomba Matematika (UN nilai 10), kemudian Olimpiade Matematika SMP dan SMA ikut lomba Olimpiade sampai tingkat Provinsi.

Bahkan pada kelas 2 SMA pernah diundang Mabes TNI di Kepulauan Seribu dalam rangka Wasbang se-Indonesia, dan pada saat itu mendapatkan hadiah Laptop.

Bagi keluarga Imron Ichwani, khususnya ibunya, diterimanya Imron mengikuti pendidikan militer di Akmil Magelang adalah suatu karunia yang sangat luar biasa diberikan Allah SWT kepada mereka.

“Alhamdulillah, ini suatu rahmat dan karunia yang diberikan Allah SWT kepada Imron. Kami sangat bersyukur, semua itu tidak terlepas dari usaha Imron yang terus melakukan berbagai upaya untuk belajar. Dia rajin membekali dirinya semenjak duduk di bangku SMA. Termasuk dengan mengikuti latihan dan kursus. Hal yang lebih membanggakan, dia rajin beribadah dan berdoa,” tuturnya dengan raut wajah sumringah bercampur haru dan bangga.

Sebelum mengikuti sidang Pantukhir, Imron bersama para calon Taruna/Taruni lainnya mengikuti rangkaian kegiatan test yang telah diselenggarakan dari berbagai tingkat. Test di antaranya meliputi pemeriksaan administrasi, test kesehatan, kesamaptaan jasmani, mental ideologi, psikologi dan test kesehatan kedua.

Setelah itu seluruh calon Taruna mengikuti tahap sidang Penilaian Penentuan Akhir (Pantukhir) tingkat angkatan dan tingkat TNI terpusat.

Sidang Pantukhir Tingkat TNI Terpusat dipimpin langsung Panglima TNI Marsekal TNI Tjahjanto, S.I.P., dengan didampingi Kepala Staf Tiga Matra, yakni Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M., dan Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E., M.M.

Dari 556 peserta terdiri dari 551 calon Taruna dan 45 calon Taruni Akademi TNI, yang bertempat di Gedung Lily Rochli Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Kamis (2/8).

Dari 556 peserta Calon Taruna/i yang mengikuti sidang Pantukhir tersebut, hanya 521 orang ( 483 Taruna dan 38 Taruni) yang dinyatakan lulus untuk mengikuti pendidikan Integratif TNI tanggal 6 Agustus 2018 di Magelang selama 4 Bulan.

Tahun 2018, alokasi Taruna/i Akademi TNI terdiri Akmil 296 orang ( 278 taruna dan 18 Taruni), AAL 110 orang ( 100 Taruna dan 10 Taruni), serta AAU 115 orang (105 Taruna dan 10 Taruni).

Sebagaimana Akademi Angkatan Laut (AAL) dan Akademi Angkatan Udara (AAU), Akademi Militer (Akmil) mencetak Perwira TNI AD selama 4 tahun. Selain mendapatkan pangkat Letnan Dua (Letda), nantinya lulusan Akmil juga berhak menyandang predikat Sarjan S-1 yaitu Sarjana Terapan Pertahanan (S.ST.Han) (A/R/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Zaenal Muttaqin

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.