ISIS Terbukti Gunakan Senjata Kimia di Irak

Seorang anggota Islamic State (ISIS) mengangkat sebuah rudal berbahan kimia. (Foto: dok. ARA News)
Seorang anggota Islamic State () mengangkat sebuah rudal berbahan kimia. (Foto: dok. ARA News)

Erbil, , 8 Jumadil Awwal 1437/16 Februari 2016 (MINA) – Seorang diplomat mengatakan berdasarkan tes oleh pengawas dunia, militan Islamic State (ISIS/Daesh) menyerang pasukan Kurdi di Irak dengan gas mustard tahun lalu.

Penggunaan senjata kimia itu adalah yang pertama diketahui digunakan di Irak sejak jatuhnya Saddam Hussein, demikian ARA News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Sebuah sumber di Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) menegaskan, tes laboratorium telah positif menyimpulkan adanya penggunaa mustard belerang, setelah sekitar 35 tentara Kurdi mengalami sakit di medan perang pada Agustus lalu.

OPCW belum mengidentifikasi pihak yang menggunakan bahan kimia, tapi diplomat yang berbicara dengan syarat anonim karena temuan belum dirilis mengatakan, hasilnya menegaskan bahwa senjata kimia telah digunakan oleh anggota ISIS.

Sampel diambil setelah tentara menjadi sakit selama berperang melawan militan ISIS di barat daya Erbil, ibukota wilayah otonomi Kurdi Irak.

OPCW sudah menyimpulkan bahwa pada Oktober 2015 gas mustard digunakan di negara tetangga Suriah.

Para ahli meyakini bahwa mustard belerang berasal dari stok senjata kimia rezim Suriah atau militan telah mengetahui dasar cara mengembangkan dan melakukan serangan kimia mentah dengan roket atau mortir.

Mustard belerang adalah agen kimia Kelas 1. Bahan ini pernah digunakan dengan efektivitas mematikan dalam Perang Dunia Pertama yang menyebabkan luka bakar yang lama dan parah pada mata, kulit dan saluran pernapasan. (T/P001/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.