ISRAEL BANGUN PAGAR DI PERBATASAN UNTUK CEGAH PENGUNGSI

Pagar pembatas di Israel. (Foto: dok. Cherson and molschky)
Pagar pembatas di . (Foto: dok. Cherson and molschky)

Tel Aviv, 22 Dzulqa’dah 1436/6 September 2015 (MINA) – Perdana Menteri Israel telah mengumumkan dimulainya pembangunan pagar di sepanjang perbatasan Israel-Yordania setelah Tel Aviv diminta turut menampung .

Netanyahu mengatakan pada Ahad (6/9), ia tidak akan membiarkan Israel “tenggelam oleh gelombang ilegal dan aktivis teroris”, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Israel bukannya tidak peduli dengan tragedi kemanusiaan pengungsi Suriah dan Afrika, tapi Israel adalah sebuah negara kecil, sangat kecil, tanpa kedalaman demografis atau geografis. Itulah sebabnya kami harus mengontrol perbatasan kami,” katanya pada pertemuan kabinet pekanan.

Baca Juga:  Ismail Haniyeh Tegaskan Hamas Serius Dalam Perundingan

Pengumuman keluar sehari setelah pemimpin oposisi Israel Isaac Herzog mengatakan pada Sabtu, Israel harus menampung pengungsi Suriah, mengingat nasib orang-orang Yahudi yang mengungsi dari konflik masa lalu.

Presiden Mahmoud Abbas juga menyeru Israel agar memungkinkan warga Palestina dari kamp pengungsi Suriah bisa masuk ke wilayah Palestina yang perbatasan eksternalnya dikendalikan oleh Tel Aviv.

Sepanjang 30 km pagar baru akan menjadi kelanjutan dari tembok pembatas 240 km yang sudah didirikan di sepanjang perbatasan .

Israel juga memiliki pagar yang membentang di sepanjang perbatasan Suriah melalui Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel dan melalui Tepi Barat yang diduduki.

Netanyahu mengatakan pekerjaan dinding pemisah lanjutan sedang direncanakan.

Baca Juga:  Delegasi Hamas ke Doha setelah Perundingan di Mesir Berakhir

“Kami membangun sebanyak perbatasan, mungkin sekeliling Israel dengan pagar keamanan canggih yang akan memungkinkan kami mengontrol perbatasan kami,” katanya.

Angka resmi menunjukkan, 45.000 pengungsi berada di Israel, hampir semua warga Eritrea dan Sudan. Kebanyakan dari mereka ditempatkan di daerah miskin selatan Tel Aviv.

Kelompok-kelompok HAM mengatakan, ribuan warga Afrika pencari suaka telah dipaksa pergi secara “sukarela” dengan kondisi penempatan yang buruk. (T/P001/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0