Tel Aviv, 4 Ramadhan 1437/9 Juni 2016 (MINA) – Pasukan penjajah Israel pada Rabu (8/6) malam menyatakan desa Yata, sebagai kawasan militer tertutup dan mengintensifkan keberadaan pasukannya di sekitar desa.
Hal ini dilakukan menyusul serangan maut di Tel Aviv yang menewaskan 4 orang Israel dan mulukai tujuh lainnya, di mana dua pelaku serangan dinyatakan berasal dari desa Yata, selatan Hebron, demikian The Palestinian Information Center (PIC) melaporkan.
Dalam pernyataannya, Koordinator Komite Rakyat di Yata mengatakan bahwa pasukan penjajah Israel telah menutup gerbang-gerbang desa yang dihuni lebih dari 120 ribu jiwa tersebut dan mengintensifkan keberadaan pasukan di sekitar desa.
“Hal itu dilakukan setelah tersiar berita yang menyebutkan bahwa dua pemuda yang menjadi pelaku serangan penembakan di pusat kota Tel Aviv tinggal di desa tersebut,” kata pernyataan itu.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
Pasukan penjajah Israel sebelumnya telah menyerbu wilayah Karmel, Khulah Shaleh, Al-Birkah dan Main di timur Yata. Mereka menyebar pasukannya di gerbang-gerbang dan menghambat lalu lintas warga.
Empat orang Israel tewas dan tujuh lainnya terluka, sementara sejumlah lainnya dalam kondisi luka serius, akibat aksi serangan penembakan pada Rabu (8/6) malam di pusat kota Tel Aviv, dekat gedung Departemen Pertahanan Israel.
Polisi penjajah Israel menyebutkan bahwa pelaku adalah dua pemuda dari desa Yata di Hebron, wilayah selatan Tepi Barat, berusia 20-an tahun dari satu keluarga.
Gerakan Perlawanan Islam Hamas di Yata mengatakan bahwa pelaku aksi adalah Khaled Musa Muhammad Shahadah (21 tahun) dan Muhammad Ahmad Musa Shahadah (21 tahun). Keduanya adalah kader Hamas.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Meski demikian, baik gerakan Hamas maupun saya militernya belum menyatakan secara resmi bertanggung jawab atas aksi serangan di jantung pertahanan Zionis tersebut. (T/P011/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel