ISRAEL SERANG GAZA GUNAKAN SENJATA TERLARANG

Seorang Pedagang Makanan Kecil di Roket Israel hingga tubunya Hancur. Foto : MINA
Seorang Pedagang Makanan Kecil di Roket hingga tubunya Hancur. Foto : MINA

, 16 Ramadhan 1435/14 Juli 2014 (MINA) – Israel menggunakan senjata yang dilarang oleh dunia international untuk menyerang dan membunuh warga Gaza, demikian  Wakil  Menteri Kesehatan  Dr Yousef Abu Al Rish dalam konferensi pers di Gaza, Ahad (14/7) mengatakan.

“Senjata-senjata yang digunakan merupakan jenis roket dan misil yang ditembakkan dari pesawat tempur F16, pesawat tanpa awak (drone), helikopter apache, tank  dan kapal perang yang mengakibatkan luka-luka  sekaligus menghancurkan struktur bangunan. Jenis amunisi yang digunakan termasuk bahan peledak logam berat (Dense Inert Metal Explosive-DIME)  yang dilarang hukum internasional,” kata Yousef Abu Al Rish.

“Dokter asing di Gaza telah menegaskan bahwa rudal Israel yang menggunakan bahan peledak perusak  jenis tersebut dilarang secara internasional karena berdaya rusak tinggi,” tegasnya.

Menurut Mads Gilbert, anggota tim medis Norwegia yang bekerja di Gaza, DIME merupakan amunisi  kolateral rendah (LCD) yang dikembangkan Angkatan Udara Amerika Serikat. Bom DIME melontarkan pecahan mikro superpanas campuran logam berat tungsten (HMTA).

Hasil studi yang dilakukan mengindikasikan bahwa HMTA melekat pada tubuh manusia, mengganggu proses biokimia dan dapat menyebabkan kanker dengan amat cepat. Seperti halnya limbah uranium (DU), efek HMTA merusak gen dan bisa menyebabkan mutasi genetik.

Dari sisi eksplosivitas, DIME diyakini memiliki efek biologis yang kuat meskipun senjatanya tidak mematikan seketika. Korban yang terkena tembakan senjata ini menjalani amputasi lengan karena otot dan tulangnya yang tercabik-cabik. Korban juga sangat mungkin terkontraksi kanker dari pecahan peluru yang baru bisa dirasakan empat sampai enam bulan berikutnya.

Sejak agresi Israel terhadap Jalur Gaza yang dimulai pada Selasa, 6/7 target utama mereka sangat jelas yaitu warga sipil. Korban secara umum telah ditargetkan di area area pemukiman, dan mayoritas ketika warga diserang ketika berada didalam rumah mereka.

Hingga berita ini ditulis sebanyak 185 orang meninggal dimana 40 persen nya adalah wanita dan anak anak. Sedangkan jumlah luka luka telah mencapai 1385 dimana 60 persen diantaranya adalah anak anak dan wanita.

Setidaknya ada 10 keluarga yang rumahnya dihancurkan serta hamper seluruh anggota keluarganya meninggal, mereka adalah dari keluarga, Hamad, Kaware, Al haj, Abo Jamea, Abdul Ghafur, Ghanam, Arje, dan Astal dari berbagai area di Jalur Gaza.

Selain itu Israel juga menrusak fasilitas lesehatan, seperti Rumah sakit rehabiliasi Wafa, di timur Kota Gaza dengan meluncurkan setidaknya enam missil pada dua hari yang lalu, yang menandakan tidak ada tempat aman untuk warga gaza meskipun didalam fasilitas kesehatan.

Lebih lanjut Kementrian kesehatan menegaskan agar komunitas International serta organisasi hak asasi manusia segera memberikan bantuan ke gaza dengan menyediakan pelayanan kesehatan untuk mengobati korban yang terus berjatuhan serta menyerukan untuk menekan israel agar mengehntikan serangan ke Gaza.(K01/EO2)

Wartawan: Abu Al Ghazi

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0