ISRAEL MASIH TOLAK MUSLIMAH PALESTINA MASUKI AL-AQSHA

Muslimah Palestina ditolak memasuki Masjid Al-Aqsha oleh pasukan khusus Israel, Rabu (3/9). (Foto Eksklusif: Al-Aqsha Foundation)
Muslimah Palestina ditolak memasuki Masjid oleh pasukan khusus , Rabu (3/9). (Foto Eksklusif: Al-Aqsha Foundation)

(Yerusalem), 10 Dzulqa’dah 1435/5 September 2014 (MINA) – Keadaan tegang masih dirasakan di Masjid Al-Aqsha saat para pemukim ilegal ekstrimis Yahudi terus menyerbu ke dalam lingkungan masjid, sementara akses masuk bagi Muslimah Palestina menuju masjid ini masih ditolak yang sudah berlangsung empat hari berturut-turut.

Bahkan ketegangan itu meluas ke lingkungan Kota Al-Quds yang diduduki pasukan penjajah Israel, setelah para eksterimis  Yahudi menyerang jamaah muslim Palestina dan penjaga masjid yang menghadang para pemukim ekstrimis Yahudi itu masuk lingkungan masjid.

Puluhan pemukim ekstrimis Yahudi dilindungi pasukan khusus Israel menyerbu lingkungan Masjid Al-Aqsha, Kamis (4/9) pagi. Demikian Kantor Berita Palestina,  Al-Ray Media Agency,yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Direktur Media Yayasan Al-Aqsha untuk Wakaf dan Warisan Islam, Mahmoud Abu Atta, mengatakan, lebih dari 20 pemukim ekstrimis Yahudi memasuki halaman masjid Al-Aqsha melalui gerbang Al-Magharibah, barat Al-Aqsha dan mencoba untuk melakukan ritual Talmud dan tur provokatif di halaman masjid tersebut.

Jamaah Palestina dan penjaga Masjid berusaha mencegah para pemukim ekstrimis Yahudi melakukan ritual Talmud, sementara polisi Israel menyerang para penjaga dan jamaah masjid mengancam akan menangkap mereka.

Abu Atta menyatakan, pasukan khusus Israel memukul dua penjaga masjid, Muhannad Idris dan Ashraf Sharbati, saat mereka mencoba untuk mencegah serbuan para ekstrimis Yahudi, sementara ratusan jamaah muslim berada di masjid sejak pagi hari.

Dia juga mengatakan, beberapa pemukim ekstrimis Yahudi berusaha untuk mencapai Qubbatush Shakhrah (kubah berwarna emas), namun jamaah Muslim Palestina menghadang mereka dan memaksa mereka untuk meninggalkan masjid.

Menurut Al-Ray, Abu Atta melaporkan bahwa pasukan Israel menangkap tiga orang yang mencoba melindungi masjid. Mereka diidentifikasi bernama Younis Tork (52), Nasim Abu Nada (32), dan Ibrahim Syiam (65).

“Ini bukan contoh pertama kalinya pemukim (Israel) telah mencoba untuk memasuki kompleks Al-Aqsha yang menyebabkan situasi tegang hingga menyebabkan konfrontasi, dan kadang-kadang berujung pada kekerasan,” kata Abu Atta.

Ketua Otoritas Tinggi Islam dan Khatib Masjid Al-Aqsha, Ikrimah Sabri, mengatakan, pemukim ekstrimis Yahudi dan rabi radikalnya disertai dengan polisi khusus Israel, terus menyerang Al-Aqsha dengan dalih merayakan hari libur Yahudi selama tiga hari.

Dia menyebutkan bahwa pemukim menyerang masjid dalam kelompok yang dipimpin oleh rabi radikal atau pemimpin politik Israel. Polisi khusus Israel juga telah mencegah Muslimah Palestina memasuki masjid hingga berita ini ditulis.

Ikrimah Sabri menegaskan tidak akan menyerah menolak rencana Israel membagi Al-Aqsha untuk ibadah umat Yahudi dan Islam.

Masih dicegah

Sebelumnya, Palestinian Information Center (PIC) melaporkan, pemukim ekstrimis Yahudi dipimpin rabi radikal Yehuda Glick menyerbu Masjid al-Aqsha di bawah perlindungan polisi Israel sejak Rabu (3/9) pagi.

Pada saat yang sama, Muslimah Palestina melanjutkan protes di pintu masuk menuju masjid setelah ditolak memasuki masjid, dan mengutuk Israel meningkatkan serangan di tempat suci.

Untuk bagiannya, Yayasan Al-Aqsha memperingatkan pembatasan lanjutan pada pada akses masuk bagi Muslimah menuju masjid.Muslimah Palestina dari segala usia masih dicegah masuk ke dalam Masjid untuk empat hari berturut-turut.

Yayasan Al-Aqsha menggambarkan pembatasan Israel sebagai serangan mencolok terhadap situs suci Islam dan kesuciannya.

Yayasan Al-Aqsha meminta warga pribumi Al-Quds dan Palestina mengintensifkan kehadiran permanen mereka di Masjid Al-Aqsha, dan menekankan perlunya tindakan mendesak dunia Arab dan Islam membela Masjid Al-Quds. (T/R05/P2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0