Kelompok HAM Harapkan Aktivis Perempuan Saudi Tidak Dihukum Mati

Riyadh, MINA – Jaksa Penuntut Umum Arab Saudi telah menuntut  lima aktivis hak asasi manusia yang saat ini sedang diadili oleh pengadilan terorisme negara itu agar dihukum mati, menurut kelompok-kelompok HAM.

Di antara kelima tahanan itu adalah Israa Al-Ghomgham, aktivis Saudi yang disebut sebagai wanita pertama yang menghadapi tuntutan hukuman mati untuk kegiatan yang terkait dengan HAM.

Para aktivis telah dituduh melakukan “hasutan untuk memprotes”, “meneriakkan slogan yang memusuhi rezim” dan “memberikan dukungan moral kepada para perusuh”, demikian Al Jazeera melaporkan yang dikutip MINA, Kamis (23/8).

Pihak berwenang Saudi telah menahan lima aktivis, bersama lainnya yang tidak menghadapi hukuman mati, dalam penahanan praperadilan tanpa penasehat hukum, selama lebih dari dua tahun.

Kelompok HAM Human Rights Watch (HRW) mengatakan, mereka akan muncul di pengadilan lagi pada 28 Oktober.

“Eksekusi apa pun menggemparkan, tetapi meminta hukuman mati untuk aktivis seperti Israa Al-Ghomgham, yang bahkan tidak dituduh melakukan kekerasan, itu mengerikan,” kata Sarah Leah Whitson, Direktur HRW di Timur Tengah.

ALQST, kelompok di Inggris yang mengadvokasi hak asasi manusia di Arab Saudi, sebelumnya melaporkan tuntutan hukuman mati dari jaksa penuntut umum itu di Twitter pada hari Ahad (19/8).

ALQST juga membantah rumor yang beredar di media sosial bahwa para tahanan telah dieksekusi. Lembaga itu mengatakan bahwa kasus tersebut “masih dalam peninjauan.” (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.