Tripoli, 16 Jumadil Awwal 1436/7 Maret 2015 (MINA) – Kesepakatan akhir tentang pembentukan pemerintah persatuan di Libya diperkirakan akan dicapai selama pembicaraan damai hari ketiga, Sabtu (7/3), di Maroko.
“Pertemuan pagi melihat perjanjian tertulis antara faksi-faksi saingan Libya pada kriteria pemilihan perdana menteri baru, bentuk pemerintahan baru, kepemilikan dan jumlah kementerian,” kata anggota parlemen di Tripoli kepada Anadolu Agency melalui telepon.
Sumber meminta identitasnya dirahasiakan, sebagaimana yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sumber mengatakan, berdasarkan perjanjian, kedua belah pihak akan kembali ke parlemen masing-masing – Tripoli dan Tobruk – untuk merancang daftar calon perdana menteri dan akan kembali ke Maroko Rabu untuk membahas calon yang diajukan.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Ia mengatakan, delegasi parlemen yang berbasis di Tripoli optimis tentang hasil dialog.
Parlemen Libya yang berbasis di Tobruk, pemerintahan yang diakui secara internasional, memandang dirinya sebagai wakil terpilih dari rakyat Libya.
Sementara itu, majelis di Tripoli mengklaim, otoritas legislatif berdasarkan putusan Pengadilan Tinggi Libya November lalu yang membubarkan parlemen di Tobruk.
Perwakilan Khusus PBB Bernardino Leon mengatakan Jumat, pembicaraan yang disponsori PBB itu telah melihat “terobosan” dalam hal pembentukan pemerintah persatuan dan masalah keamanan. (T/P001/R05)
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza