Kesombongan Me-lockdown, Kaum Nabi Hud AS Ditimpa Azab

Renungan Zanjabil #28

Oleh Prof. Madya Dr. Abdurrahman Haqqi, Fakultas Syariah dan Hukum Universiti Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA) Brunei Darussalam.

DENGAN angkuh dan sombong kaum ‘Ad berkata kepada Nabi Hud AS maksudnya: “Siapakah yang lebih kuat kekuatannya daripada kami?” (Surah Fussilat: 15)

Kaum ‘Ad tinggal di negeri al-Ahqaf (Bukit-bukit Pasir), Yaman. Mereka bernasab sampai kepada Nabi Nuh AS. Dan Allah SWT mengutus kepada mereka Nabi Hud AS.

Kaum ‘Ad tinggal di rumah-rumah yang memiliki tiang-tiang yang besar (Surah al-Fajr: 7-8). Mereka juga membangun istana-istana dan benteng-benteng yang tinggi dan membanggakan diri dengan bangunan-bangunan itu (Surah al-Syu’ara: 128-129)

Mereka juga memiliki ketamadunan yang tinggi; mereka unggul dalam bidang pertanian kerena melimpahnya air yang segar kepada mereka, di samping mereka memiliki harta dan binatang ternak yang banyak. Tempat mereka ketika itu menjadi ladang yang subur dan hijau, penuh dengan kebun-kebun yang indah dan mata air.

Allah SWT juga mengaruniakan kepada mereka bentuk fisik yang berbeda dengan yang lain, badan mereka tinggi dan kuat. Apabila mereka berperang atau menyerang suatu kaum, maka mereka dapat memenangkan peperangan itu dan serangan mereka begitu mengerikan (Surah al-Syu’ara: 130-134)

Malangnya, walau pun nikmat-nikmat yang Allah SWT anugerahkan kepada mereka begitu banyak, namun mereka tidak bersyukur kepada Allah. Bahkan mereka menyekutukan Allah dengan sesuatu. Mereka sembah patung-patung, dan mereka adalah kaum yang pertama menyembah patung setelah banjir besar zaman Nabi Nuh (Surah al-A’raf: 69)

Tidak cukup dengan itu, mereka juga mengerjakan perbagai maksiat dan dosa serta mengadakan kerusakan di bumi, maka Allah SWT mengutus Nabi Hud AS kepada mereka untuk menunjukkan jalan yang lurus; baginda menyeru mereka menyembah hanya kepada Allah Yang Maha Esa dan melarang mereka berbuat syirik dan melakukan perbagai kemaksiatan.

Mereka pun bertanya-tanya tentang keadaan diri Nabi Hud AS, “Siapakah sebenarnya engkau wahai Hud sehingga mengatakan kata-kata seperti itu?” Hud menjawab,

“Sesungguhnya aku adalah rasul yang dapat dipercaya bagimu—Oleh kerena itu, bertakwalah kamu kepada Allah dan taatilah aku.” (Surah al-Syu’ara: 125-126)

Maka kaumnya terkena karena sifat membantah terhadap Nabi Hud AS dengan kasar dan sombong. Kerena kesombongan mereka, mereka minta diturunkan azab (Surah al-A’raf: 70)

Maka Allah SWT menghukum mereka dengan mengirimkan azab berupa hawa yang panas yang membuat sumur-sumur dan sungai-sungai menjadi kering, tanaman dan buah-buahan menjadi mati, hujan pun berhenti turun dalam waktu yang cukup lama, kemudian kemudian datang awan yang besar. Ketika mereka melihatnya, mereka bergembira dan mengira bahawa mereka akan diberikan curahan hujan. (Surah al-Ahqaf: 24)

Dan Allah SWT menyelamatkan Hud AS serta orang-orang yang beriman bersamanya.

Hud AS pada akhirnya pergi bersama orang-orang yang beriman ke tempat yang lain yakni Mekkah menurut sesetengah ulama di mana di sana mereka beribadah kepada Allah SWT.

Kesombongan dan keangkuhan telah me-lockdown hati dan fikiran kaum ‘Ad sehingga mereka mengesampingan seruan Nab Hud AS. Kesombongan dan keangkuhan tersebut berakibat fatal dengan diturunkannya azab oleh Allah Yang Maha Kuasa.

Wallahu a’lam. Semoga bermanfa’at.

Bandar Seri Begawan, 16/04/2020. (A/AH/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.