Ketua Serikat Wartawan Kazakhstan Ditahan atas Dugaan Penggelapan Pajak

Seitqazy Mataev (Foto: RFE/RL)
Seitqazy Mataev. (Foto: RFE/RL)

Almaty, , 15 Jumadil Awwal 1437/23 Februari 2016 (MINA) – Ketua Serikat Wartawan Kazakhstan dan Kepala National Press Club di Almaty, Seitqazy Mataev, ditahan oleh aparat penegak hukum untuk diinterogasi.

Putra Mataev, Aset Mataev, yang menjabat direktur sebuah kantor berita lokal KazTAG, ikut ditahan untuk proses penyelidikan dugaan penggelapan dan penghindaran pajak, demikian laporan Radio Free Europe Free Liberty, Senin (22/2) waktu setempat.

Penahanan Mataev dan Aset Mataev pada 22 Februari itu ditetapkan karena tekanan politik oleh media, yang pada gilirannya dituduh oleh otoritas negara berusaha menghambat penyelidikan mereka.

Aset Mataev dibebaskan setelah beberapa jam interogasi, sementara ayahnya tetap dalam tahanan.

Dalam sebuah konferensi pers, organisasi hak-hak media yang berbasis di Almaty, Adil Soz (A Just Word) mengatakan kedua orang itu menolak segala tuduhan terhadap mereka bermotif politik.

Ketua Adil Soz Tamara Kaleeva dan wartawan independen Ermurat Bapi mengungkapkan, Mataev dan anaknya siap untuk membuktikan mereka tidak bersalah.

Adil Soz menuduh pihak berwenang Kazakshstan berusaha mengekang operasi dari National Press Club, yang dikenal sebagai tempat dialog politik dan diskusi. Pemerintah juga disebut berusaha memperketat control atas konten berita KazTAG.

“Tujuan utama dari kasus terhadap Mataevs adalah upaya untuk memperbesar tekanan pada wartawan dan media massa di Kazakhstan,” ujar Kaleeva dan Bapi seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency dari RFE/RL.

Sementara itu, juru bicara Badan Anti-Korupsi Kazakhstan Aqzhan Rsaldinov mengatakan, Mataev dan putranya diduga menggelapkan pajak dan menggelapkan 300 juta tenge (US$850.000). Ia menambahkan pihaknya telah menyita properti milik Seitqazy Mataev.

Dia menepis tuduhan Mataev yang dilamatkan kepada otoritas. “Laporan disampaikan pada konferensi pers hari ini (Senin) bertujuan untuk menyesatkan masyarakat, untuk menghindari hukuman dan menghalangi penyelidikan,” kata Rsaldinov.

Seitqazy Mataev menghadapi ancaman hukuman hingga 12 tahun penjara jika terbukti bersalah. Penahanannya datang kurang dari sebulan sebelum pemilihan parlemen yang dijadwalkan 20 Maret.

Mataev telah menjalankan National Press Club selama beberapa tahun. Klub yang bermarkas di sebuah bangunan di pusat Kota Almaty ini sering digunakan oleh pengusaha, politisi, dan aktivis untuk mengadakan konferensi pers.

Selama 1991-1993, Mataev menjadi juru bicara Presiden Nursultan Nazarbayev. Pemimpin otoriter yang masih menjabat ini memerintah negara pecahan Uni Soviet di Asia Tengah tersebut sejak tahun 1989. (T/P022/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Syauqi S

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.