Kominfo Promosikan Enam Isu Bahasan World Water Forum 2024

Jakarta, MINA – Kementerian Komunikasi dan Informatika () mempromosikan enam isu akan dibahas dalam 10th World Water Forum (WWF) 2024. Meliputi pengurangan dan pengelolaan risiko bencana, pengetahuan dan inovasi, ketahanan dan kemakmuran air, pembiayaan air berkelanjutan, air untuk manusia dan alam, tata kelola, kerja sama dan diplomasi air (hydro-diplomacyI).

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Kominfo, Usman Kansong mengatakan,  saat ini Indonesia telah resmi terpilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan WWF. Selain tema utama, WWF 2024 memiliki enam subtema dan narasi khusus yang mencakup seluruh kegiatan.

“Dalam WWF 2024 Indonesia menekankan tema utama “Air untuk Kemakmuran Bersama” sebagai kontribusi untuk pembahasan isu strategis global,” kata Usman saat Diskusi Panel Road to The 10th World Water Forum: Policy Technology and Investment Opportunity In Water Resource Management, di Jakarta, Selasa (4/7).

Untuk itu, Kementerian Kominfo mendorong semua pihak, terutama media untuk bisa mengangkat isu ketahanan air agar bisa menjadi perhatian semua sebagai upaya pengurangan risiko bencana dan menjaga ketahanan air sebagai upaya nyata bersama.

“Ketahanan air itu perlu teman-teman media terus angkat, karena orang itu lebih membutuhkan air. Ini perlu kita sampaikan juga kepada publik, bagaimana menjaga ketahanan ke air dari hal-hal yang menjadi keseharian di rumah,” kata Usman.

Dia menekankan, arti penting manajemen air di perkotaan, sebagai bagian dari ketahanan air, dengan melakukan pengelolaan sebaik-baiknya dimulai dari hal kecil.

“Dalam skala besar juga bisa kalau kita tularkan terus, kita bisa gaungkan ke masyarakat melalui media, ini sangat membantu sekali untuk mengurangi risiko bencana. Bersamaan dengan itu, kita juga perlu menjaga ketahanan air,” imbuhnya.

Ia juga mengatakan, media massa memiliki peran mendorong Pemerintah Daerah dalam menerapkan kebijakan pengelolaan air.

“Pemda harus didorong oleh teman-teman media, misalnya soal inspeksi saat mendirikan bangunan harus disertai oleh sumur resapan,” tegas Usman.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bidang Sumber Daya Air, Firdaus Ali, menyatakan kesempatan menjadi tuan rumah WWF 2024 bukan hal yang mudah didapatkan oleh Indonesia.

Apalagi forum itu memiliki arti strategis dalam kebijakan dan arah pembangunan sektor air di level global.

“Bagaimana mengkomunikasikan jalan kita menuju ke puncak acara nanti 18 sampai dengan 24 Mei 2024 di Bali. Apalagi belum tentu, dalam 10 tahun atau 30 tahun ke depan kita akan jadi tuan rumah lagi di Forum Air ini,” jelas Firdaus Ali.

Dia mengharapkan dukungan dunia usaha dan media agar bisa menyukseskan penyelenggaraan WWF 2024.

“Kita butuh dukungan teman-teman media nasional maupun internasional untuk untuk mengomunikasikan bahwa forum ini sangat strategis sekali,” ujarnya.

Turut hadir dalam acara ini, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra Saleh Atmawidjaja, perwakilan Executive Committee of Jakarta Foreigner Corespondence Club, Ismi Damayanti. (R/R4/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: kurnia

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.