KOMISI KASTA INDIA JANJIKAN PENYELIDIKAN ADIL BAGI PEMUDA DALIT

Ketua Komisi Nasional Kasta (NCSC) P.L. Punia. (Foto: dok. Indianexpress.com)
Ketua Komisi Nasional (NCSC) P.L. Punia. (Foto: dok. Indianexpress.com)

Dewa Kotwali, , 9 Dzulqa’dah 1436/3 September 2015 (MINA) – Ketua Komisi Nasional Kasta (NCSC) P.L. Punia menjanjikan akan melakukan penyelidikan yang adil tentang kematian seorang pemuda kasta Dalit dalam tahanan polisi di daerah Dewa Kotwali.

“Komisi ini tahu kejadiannya, akan dilakukan penyelidikan independen, memperbaiki dakwaan dan mengambil tindakan terhadap orang yang bersalah,” kata Punia, Rabu (2/9), The Hindu melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Berbicara kepada wartawan setelah bertemu korban kekejaman polisi di daerah itu, Punia membantah klaim polisi yang menyebut Subhash Rajvanshi (25 tahun) bunuh diri di dalam tahanan.

Penegasan Punia muncul di waktu kasta Dalit, kelas masyarakat Hindu di India yang paling rendah, gencar menuntut kesamaan sosial dalam kehidupan.

“Dari keterangan saksi mata, korban pertama kali diserang di pos Mati dan kemudian di kantor polisi Dewa. Kemudian atas perintah seorang informan, dia dibunuh,” kata Punia.

Tubuh Rajvanshi telah ditemukan tergantung di palang besi di kantor polisi Dewa pada 30 Agustus. Kerabat korban telah menuduh bahwa pemuda tersebut meninggal karena penyiksaan.

Pemuda ditangkap atas tuduhan mencuri sepeda motor dan kematiannya telah memicu kekerasan, dimana pengunjuk rasa yang marah membakar kantor polisi dan merusak kendaraan polisi.

Masyarakat berkasta Dalit yang dipandang lebih rendah dari kasta-kasta masyarakat Hindu lainnya telah lama mendapat perlakuan diskriminasi sebagai warga negara.

Mereka juga mendapat perlakuan yang tidak manusiawi hanya karena mereka adalah paria (kasta yang lebih rendah dari Sudra). Hai inilah yang mendorong banyak warga kasta Dalit memilih pindah agama, salah satunya adalah Islam.

Kurang sebulan yang lalu, Sebanyak 100 keluarga Dalit di Desa Baghana, Distrik Hisar, India telah memilih memeluk Islam.

“Kami tidak merasa menjadi bagian dari masyarakat penganut Hinduisme. Kasta atas (Jat) selalu memperlakukan kami tidak manusiawi,” ujar Presiden Baghana Kand Samiti, Virendrar Bagoriya kepada Hindustantimes.com, Senin, 10 Agustus 2015. (T/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0