Jeddah, MINA – Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan bin Abdullah memimpin pertemuan Komite Menteri yang ditugaskan oleh KTT Luar Biasa Bersama Arab-Islam membahas tentang perkembangan di Jalur Gaza, di Riyadh pada Ahad (28/4).
Berdasakan laopran Kantor Berita Palestina WAFA, pertemuan tersebut membahas mekanisme untuk mengintensifkan kerja sama Arab dan Islam guna mencapai penghentian segera agresi di Jalur Gaza, dan memastikan perlindungan warga sipil berdasarkan hukum kemanusiaan internasional.
Selain itu, melanjutkan semua upaya yang bertujuan pengakuan internasional atas kemerdekaan Palestina dan pengiriman bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan tanpa hambatan ke seluruh wilayah Jalur Gaza.
Pertemuan tersebut juga membahas upaya mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menerapkan solusi dua negara dan mengakui Negara Palestina dengan perbatasan 4 Juni 1967 dan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir
Para menteri menekankan perlunya komunitas internasional menjatuhkan sanksi yang efektif terhadap Israel, termasuk menghentikan ekspor senjata sebagai tanggapan atas pelanggaran hukum internasional, hukum humaniter internasional, dan kejahatan perang yang dilakukan Israel di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki. .
Para menteri juga menekankan perlunya mengaktifkan perangkat hukum internasional untuk meminta pertanggungjawaban warga Israel atas kejahatan-kejahatan ini dan perlunya menghentikan terorisme penjajah serta mengambil posisi yang jelas dan tegas melawannya.
Para menteri juga menyatakan keprihatinan mereka atas tindakan yang diambil terhadap demonstran damai di negara-negara Barat untuk menuntut diakhirinya agresi terhadap Gaza dan kejahatan berat serta pelanggaran Israel terhadap Palestina.
Anggota Komite yang berpartisipasi dalam pertemuan tersebut adalah: Wakil Perdana Menteri Yordania dan Menteri Luar Negeri dan Ekspatriat Ayman Al Safadi, Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry, Menteri Luar Negeri Turkiye Hakan Fidan, Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam Hussein Ibrahim Taha, Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina dan Menteri Urusan Sipil Hussein al-sheikh, dan Menteri Negara Qatar di Kementerian Luar Negeri Mohammed bin Abdulaziz bin Saleh Al Khulaifi. []
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
Mi’raj News Agency (MINA)