Gaza, 17 Muharram 1435/10 November 2014 (MINA) – Seorang warga Palestina kembali menikam tiga orang penjajah Israel, di sebuah daerah di selatan Bayt Lahm Senin 10/11 sore waktu setempat megakibatkan seorang tewas dan dua lainya mengalami luka serius.
Korban adalah seorang wanita yang langsung tewas di tempat akibat serangan tersebut, sementara korban luka-luka adalah pemuda berusia 20 tahun yang ditikam dibagian perut, serta seorang pria paruh baya berusia 50 tahun, keduanya segera dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Kejadian ini merupakan yang kedua kalinya di hari yang sama atau berselang hanya empat jam dari kejadian serupa yang terjadi di Tel Aviv Senin (10/11) pagi waktu setempat.
Sementara itu pelaku penyerangan adalah Maher al Hashlamun, 30 asal Heberon dan merupakan anggota dari Jihad Islami, salah satu faksi terbesar di Palestina setelah Hamas dan Fatah.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Davidi Pearl, Kepala Daerah Gush Etzion, tempat kejadian terjadi mengatakan bahwa serangan penusukan tersebut merupakan kelanjutan dari Intifadhah ketiga yang diprakarsai oleh Mahmoud Abbas. “Abbas harus membayar harga yang berat baik secara militer dan politik” Ujar Davidi.
Sementara itu Bassam Al Saadi, salah satu pemimpin Jihad Islami memuji aksi heroik yang dilakukan oleh dua orang pejuang Palestina ini.
“Apa yang telah dilakukan dua pemuda Nour Abu Hasyiah dan Maher Hashalmon, telah melakukan aksi heroik dan sebagai balasan yang pantas terhadap penjajah Israel,” kata Bassam.
Ia menambahkan, yang dilakukan keduanya merupakan balasan pada kekejaman penjajah Israel terhadap para syuhada dan kekejaman penjajah terhadap Al Aqsha.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Sebelumnya telah terjadi juga penikaman seorang tentara penajah Israel di tel Aviv yang dilakukan oleh seorang warga Palestina asal Nablus. Sumber di lapangan mengatakan, tentara tersebut akhrinya menemui ajalnya. setalah sebelumnya mengalami kritis dan dibawa ke sebuah rumah sakit di Tel Aviv.
Meningkatnya aksi penyerangan yang dilakukan oleh para pahlawan Palestina tersebut merupakan bentuk balasan terhadap berbagai kekejaman yang dilakukan oleh penjajah Israel, terutama sejak penjajah Israel menutup Masjid Al Aqsha untuk pertama kalinya sejak tahun 1967.
Diamnya dunia arab dan islam dalam menanggapi kekejian Israel terhadap kiblat pertama muslimin tersebut membangkitkan semangat warga Palestina untuk melakukan intifadhah ketiga sebagai bentuk pembelaan terhadp Al Aqsha yang dinodai oleh Israel. (K01/P2)
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza