LIPI Gelar ‘Oceanography Science Week’

Media Briefing, Oceanography Science Week. Rahmie/MINA

Jakarta, MINA – Memperingati 113 tahun Pusat Penelitian Oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia () menggelar Oceanography Science Week (OSW).

Acara yang diselenggarakan di kantor Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Jakarta tersebut diisi beragam kegiatan diantaranya Media Briefing Tiga Hasil Riset Kelautan LIPI, Forum Group Discussion (FGD) Pengembangan Indeks Kesehatan Tarumbu Padang Lamun, Training Monitoring Sampah Laut Terdampar di Pantai dan Bersih Pantai, dan lainnya.

Tiga topik utama yang dibahas dalam media brief diantaranya: di Indonesia: Ancaman dan Solusi dengan narasumber Prof. Dr. Suharsono (peneliti senior Pusat Penelitian Oseanografi LIPI); Kapsul Waktu Pemanasan dan Pengasaman Laut serta Kelestarian Terumbu Karang Indonesia dengan narasumber Dr. Intan S. Nurhati (peneliti Pusat Penelitian Oseanografi LIPI); dan Monster Mini di Laut Kita: Ancaman Sampah Mikroplastik terhadap Ekosistem Laut oleh M. Reza Cordova, M.Si (peneliti Pusat Penelitian Oseanografi LIPI).

Baca Juga:  7 Mei Seluruh Kampus Muhammadiyah Gelar Aksi Bela Palestina

Suharsono menekankan permasalahan terumbu karang di Indonesia, menyoroti bahwa Indonesia adalah salah satu pusat keanekaragaman jenis karang yang tertinggi di dunia dengan sekitar 569 jenis karang yang telah berhasil diidentifikasi. Namun rendahnya kesadaran dan pengetahuan, kemiskinan, keserakahan, dan kelemahan perangkat dan penegak hukum menjadi permasalahan kerusakan Terumbu Karang Buatan (TKB).

Di sisi lain, dinamika iklim dan laut juga mewarnai perubahan tingkat keasaman atau pH air laut di Indonesia. Hal ini menekankan pentingnya upaya monitoring keasaman air laut secara kontinue.

“Oleh karena itu, Pusat Penelitian Oseanografi LIPI tengah melakukan monitoring pengasaman laut sebagai kontribusi Indonesia bagi upaya regional dalam forum IOC-WESTPAC (badan subsidiari PBB terkait laut di kawasan barat Pasifik),” kata Intan.

Baca Juga:  Perdana, KUH dan Masyariq Gelar Bimtek Bahas Mitigasi Masalah Haji di Jeddah

Sementara itu, M Reza Cordova yang mengulas topik terkait ancaman sampah mikroplastik memaparkan bahwa kajian penelitian sampah laut dan mikroplastik di Indonesia saat ini menjadi salah satu isu penting. Area pesisir di Indonesia Barat (Aceh, Kepulauan Riau, Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur) dan area Indonesia Timur (Bali, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Utara, Maluku) menunjukan mikroplastik di air laut Indonesia dalam kisaran 30-960 partikel per liter.

“Jumlah tersebut relatif sama dengan jumlah mikroplastik yang ditemukan di Samudera Pasifik dan Laut Mediterania serta lebih rendah dibandingkan pesisir China, Pesisir California, serta Barat Laut Samudera Atlantik,” tuturnya. (L/P3/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.