Media AS: Serangan Darat ke Gaza Medan Sulit Israel yang Tidak Menjamin Berhasil

Pasukan Israel kewalahan menghadapi serbuan pasukan pejuang perlawanan Palestina (Foto: File/Quds Press)

Washington, MINA – Media Amerika Serikat (AS), The Washington Post, memperingatkan jika melakukan ke , akan menghadapi medan sulit dan berbahaya serta tidak menjamin keberhasilan.

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan Senin (16/10) yang dikutip Quds Press, media tersebut mengutip pakar militer yang mengatakan, tentara Israel yang bersiap untuk serangan darat di Jalur Gaza akan menghadapi hutan yang dipenuhi bangunan, ranjau, dan terowongan yang padat, saat mereka melawan pejuang .

Dia melanjutkan, situasinya berbahaya, yang dapat menyebabkan penderitaan besar bagi manusia dan menyeret negara-negara lain ikut ke dalam perang. Hal itu menurut apa yang dikatakan oleh para pejabat dan analis Amerika yang mengetahui peristiwa tersebut.

Laporan media tersebut juga memuat analisis oleh pensiunan Jenderal Korps Marinir AS Kenneth Frank McKenzie Jr., yang sebelumnya menjabat sebagai kepala Komando Pusat AS, di mana ia mengatakan, ia yakin pejuang Palestina akan kembali berkuasa, dan ini akan menjadi pertumpahan darah untuk semua orang.

Dia memperkirakan pertempuran akan terus berlanjut dalam jangka waktu yang lebih lama, dan mencatat bahwa hal ini akan terjadi ketika Israel terlibat dalam kekacauan dan peperangan perkotaan yang tidak dapat diprediksi.

Sementara itu, Bruce Hoffman, seorang profesor di Universitas Georgetown, mengatakan, tantangan yang akan dihadapi tentara Israel di Gaza akan jauh lebih besar daripada apa yang dihadapi pasukan AS dalam Pertempuran Fallujah, ketika perang di Irak.”

Hoffman mengingat pernyataan juru bicara Brigade Martir Izz al-Din al-Qassam, Abu Ubaida, di mana ia menegaskan, perlawanan telah mempersiapkan dan merencanakan, selama beberapa tahun, untuk menyerang Israel. Itu menunjukkan bahwa pejuang perlawanan mengharapkan tentara Israel untuk merespons dengan operasi darat, dan menjelaskan sudah menjadi kebijaksanaan konvensional bahwa tidak ada solusi militer untuk menghadapi perlawanan.

Pada tanggal 7 Oktober, pejuang perlawanan Palestina, yang dipimpin oleh Brigade Izz al-Din al-Qassam – sayap militer Gerakan Perlawanan Islam () – melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa, yang menyebabkan lebih dari 1.400 warga Israel tewas. (T/B04/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA) 

Wartawan: Zaenal Muttaqin

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.