MENLU JERMAN BAHAS SITUASI TERKINI DI MESIR

Kairo, 24 Ramadhan 1434/1 Agustus 2013 (MINA) – Untuk menbahas situasi terkini di Mesir serta kerjasama bilateral di negara itu, Menteri Luar Negeri Mesir, Nabil Fahmy bertemu Menteri Luar Negeri Jerman, Guido Westerwelle di Kairo, Kamis (1/8).

Fahmy mengatakan, Westerwelle berkomitmen untuk menlanjutkan rencana yang diajukan oleh militer setelah menurunkan Presiden terguling, Muhammad Mursi awal Juli 2013, dan hal itu terbuka bagi semua faksi politik.

Sementara Westerwelle mengatakan, negaranya sedang menunggu Mesir untuk mengirim pesan kepada dunia menunjukkan proses pemulihan Mesir berjalan di jalur yang benar.

“Kami memiliki kepercayaan diri bahwa kita berada di jalur yang benar,” ujar Westerwelle.

Ia menegaskan bahwa solusi damai adalah yang paling cocok untuk memecahkan masalah saat ini di Mesir.

“Kami menyerukan untuk meninggalkan kekerasan dan untuk memulai sebuah fase baru yang demokratis diikuti oleh pemilihan umum yang baru. Hanya rakyat Mesir yang dapat menentukan nasib mereka dan kita di sini untuk melakukan kerja sama,” katanya.

Dia juga mengatakan, Jerman belum mengklasifikasikan apa yang terjadi di Mesir menurut hukum internasional, tetapi dia mengungkapkan bahwa “menit pertama dari setiap perkembangan sejarah sering tidak cukup (bagi orang-orang) untuk memahami gambaran yang lengkap.”

“Tapi kami mendengar dari Menteri Luar Negeri Mesir bahwa pekerjaan bagi proses konstitusional akan dibagi oleh semua fraksi tanpa pengecualian, yang akan membantu kita mengetahui gambaran lengkap terhadap situasi yang dihadapi,” kata diplomat Jerman tersebut.

“Membangun jembatan dan mendorong semua kekuatan untuk terlibat dalam mencari solusi damai sangat penting. Untuk masa depan yang lebih baik dan damai bagi Mesir, semua kekuatan harus terlibat dalam proses politik tanpa keadilan selektif,” tambahnya.

Sebelum kedatangan Westerwelle, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, berada di Kairo untuk menginformasikan kepemimpinan Mesir baru tentang pemahaman Eropa terhadap situasi di Mesir. Dia juga berhasil mengunjungi Mursi, yang telah ditahan tanpa bisa berkomunikasi sejak penggulingannya.

“Jerman, Uni Eropa, dan Amerika Serikat menuntut sisi bersikap netral dalam mengunjungi presiden Mursi di tempat di mana ia ditahan,” Kata Westerwelle.

Sementara itu, Fahmy menjelaskan pembicaraan dengan pejabat Jerman itu bermanfaat da dia juga memuji pertemuan sebagai konstruktif dan jujur.

Dalam pertemuan resmi itu, keduanya menyinggung situasi buruh dan lembaga Jerman di Mesir, isu sungai Nil dan negara-negara Lembah Sungai Nil, serta proyek-proyek kerjasama bilateral.

“Dukungan keuangan untuk Mesir di bidang pendidikan, penelitian ilmiah, dan masyarakat sipil pada tahun ini akan terus berlanjut,” kata Westerwelle.

Menteri luar negeri Jerman tiba pada Rabu (31/7), di Kairo dalam kunjungan resmi selama tiga hari. Kunjungannya tersebut dalam rangka upaya mediasi Eropa untuk membawa kekuatan politik Mesir ke meja perundingan. (T/P014/P02)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0