Jakarta, MINA – Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi dan Menteri Luar Negeri India Sushma Swaraj telah melakukan sidang Komisi Bersama di Jakarta, Jumat (5/1).
Pada pertemuan tersebut Kedua Menlu bersepakat untuk memperluas kerja sama dalam pengembangan dan produksi industri pertahanan, penguatan kerjasama keamanan maritim dan melawan illegal fishing di kawasan.
“Kita juga bekerja sama untuk meningkatkan pemberantasan terorisme, kejahatan lintas batas negara, pertukaran program deradikalisasi, kejahatan transnasional, termasuk kejahatan siber,” ujar Menlu Retno.
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
Sementara itu, Menlu Swaraj mengatakan dengan wilayah Indo-Pasifik menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kedua negara sepakat untuk mengubah tantangan ini menjadi peluang.
“Dengan adanya kerja sama pertahanan, keamanan dan diversivikasi hubungan ekonomi serta investasi harus jadi kunci dari strategi apapun dalam memanfaatkan potensi kawasan Indo-Pasifik,” ujarnya.
Dalam hal kerja sama ekonomi, Menlu Retno menyampaikan, hubungan ekonomi merupakan kunci kemitraan antara Indonesia dan India yang telah menjalin hubungan diplomatik sejak 70 tahun yang lalu.
“Nilai perdagangan kedua negara saat ini cukup besar, sekitar US$ 15 Miliar, dengan didominasi oleh produk kelapa sawit. Dan kita berusaha untuk meningkatkan nilai perdagangan sekitar US$ 50 miliar pada 2025,” ujarnya.
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan
Pada kesempatan tersebut Menlu Retno juga menyampaikan keinginannya untuk meningkatkan kerja sama di bidang kesehatan, TIK (Teknologi, Informasi dan Komunikasi), khususnya farmasi.(R/R04/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia