Kairo, 25 Sya’ban 1434/4 Juli 2013 (MINA) – Ketua Majelis Tertinggi Angkatan Bersenjata Mesir mengatakan secara resmi kudeta terhadap Presiden terpilih Mursi, di mana akan mengambil alih pemerintahan hingga pemilihan presiden dan parlemen baru.
Koresponden MINA (Mi’raj News Agency) di Kairo, Dany Novery melaporkan keputusan sepihak tersebut diumumkan Jenderal Abdul Fattah As-Sisi yang mengatakan ‘terpanggil’ oleh rakyatnya untuk tidak membiarkan situasi ‘kritis’ melanda Mesir terus menerus.
Sebelumnya, militer memberikan waktu kepada Mursi sampai Rabu (3/7) pukul tiga sore waktu Mesir guna menyelesaikan krisis tersebut. Mursi kemudian mengajak opoisisi untuk berdialog dan oposisi menolak ajakan tersebut, berulang kali.
Rabu malam kemarin As-Sisi bertemu dengan pihak oposisi yang paling menginginkan Mursi untuk turun dari kepresidenan, Muhammad Al Baredei, sebelum akhirnya petinggi militer itu mengumumkan mengambil alih kekuasaan.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Malam yang sama, Mursi mengatakan dalam pidatonya, tidak sejengkal pun dirinya akan mengubah konstitusi undang-undang Syari’ah. Ia juga mengatakan, tidak akan pernah meninggalkan kursi kepresidenanya kecuali darah dan nyawa yang akan menjadi taruhannya.
“Mursi juga menyatakan kecintaannya kepada negaranya dan bahwa tugas ini adalah pilihan rakyat bukan kehendaknya,” Dany melaporkan.
Sejak pengumuman As-Sisi, militer melarang beberapa stasiun TV nasional untuk melakukan siaran secara langsung dari tempat kejadian. Sementara, para pendukung Mursi yang mendominasi rakyat Mesir meneriaki dan memprotes pengumuman As-Sisi tersebut, mereka tidak setuju dengan kudeta sepihak dari militer.
Sebelumnya, para preman menyerang para pendemo damai yang mendukung Mursi di depan Universitas Kairo. Para preman itu masuk di tengah-tengah demonstran dan mencederai mereka dengan senjata tajam dan Pistol.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Sebagian dari mereka bersembunyi di balik bangunan-bangunan yang tinggi untuk menembak dari jarak jauh,” kata Dany.
Menurut situs resmi Ikhwanul Muslimin, hingga kini jumlah korban dari pendukung Mursi mencapai 30 orang dan ratusan lainnya luka-luka.
Sampai berita ini diturunkan, keberadaan Mursi belum diketahui. (L/P03/P02)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat