Muslim dan Kebersihan

 Oleh Bahron Ansori, wartawan MINA

Seorang muslim wajib hidup dalam dan menjalani kehidupannya dengan segala kebersihan. Bersih dari semua kotoran sampah secara fisik di lingkungan di mana pun berada mau pun bersih secara ruhiyah. Akidahnya lurus tidak tercampur dengan kemusyrikan dan segala macam turunannya. Akhlaknya mulia terhindar dari segala ketercelaan akhlak, bahkan amal ibadahnya juga bersih dari anasir-anasir dan segala bentuk riya dan sum’ah.

Mengapa seorang muslim harus hidup dalam kebersihan dan mengamalkan hidup bersih? Setidaknya ada beberapa perintah dari Allah Ta’aladan Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam agar seorang muslim hidup bersih. Berikutperintah dari Allah dan Nabi-Nya itu.

beberapa keutamaan kebersihan dalam islam:

Pertama, Menaati Perintah Allah

Muslim yang mengamalkan kebersihan dalam kehidupannya harus diniatkan semata-mata karena mengikuti aturan Allah Ta’ala. Sebab Allah tidak menyukai sesuatu yang kotor ataupun najis. Maka itu, umat Islam harus bersuci sebelum sholat dan baca Al-Quran. Serta sebaiknya bersuci juga ketika hendak berdizikir.

Diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqas dari bapaknya, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu.” (HR. Tirmizi)

Kedua, Mengamalkan Sunnah Rasul

Tiada teladan terbaik sepanjang hayat kecuali Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Dialah satu-satunya teladan bagi umat Islam. Meneladani Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bukan hanya dalam amaliyah satu sisi, tapi juga termasuk mengamalkan kebersihan adalah bagian dari mencontoh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam begitu senang dengan kebersihan. Bahkan kebersihan adalah bagian dari gaya hidup sehat Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Betapa banyak hadis shahih menyebutkan bahwa Rasul adalah tipe orang yang menyukai kebersihan. Beliau gemar bersiwak atau menggosok gigi untuk menjaga kesehatan mulutnya.

Diriwayatkan Abu Hurairah r.a. dia berkata : Rasulullah saw bersabda : Jika aku tidak menjadikan berat umatku, maka sungguh aku perintahkan bersiwak (menggosok gigi) setiap hendak shalat”. (HR Bukhari)

Dalam hadis yang lain, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Bersiwak itu akan membuat mulut bersih dan diridhoi oleh Allah.” (HR. An Nasa’i, Ahmad)

Ketiga, Dicintai Allah

Seseorang yang memelihara kebersihan maka kesehatannya juga akan lebih terjaga. Dalam hadis dijelasakan bahwa Allah Ta’ala lebih menyukai mukmin yang sehat dan kuat daripada yang lemah.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa Jalla daripada Mukmin yang lemah, dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allâh (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah. Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata, Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu, tetapi katakanlah, Ini telah ditakdirkan Allâh, dan Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki, karena ucapan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan syaitan.” (HR. Muslim).

Keempat, Meningkatkaniman dan takwa kepada Allah

Bukan hanya sehat secara fisik orang yang mengamalkan hidup bersih. Jauh lebih luas lagi, orang-orang yang mengamalkan kebersihan, maka hal itu akan menjadi wasilah baginya untuk meningkatkan keimanan dan rasa takwa kepada Allah Ta’ala.

Diriwayatkan dari Malik Al Asy’ari dia berkata, RasulullahShallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda, “Kebersihan adalah sebagian dari iman dan bacaan hamdalah dapat memenuhi mizan (timbangan), dan bacaan subhanallahi walhamdulillah memenuhi kolong langit dan bumi, dan shalat adalah cahaya dan shadaqah adalah pelita, dan sabar adalah sinar, dan Al Quran adalah pedoman bagimu.” (HR. Muslim).

Dalam penjelasan hadis lain, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ”Bersuci (thaharah) itu setengah daripada iman.”(HR. Ahmad, Muslim, dan Tirmidzi)

Kelima, Fitrah Manusia

Tahukah kita kebersihan itu adalah fitrah manusia, terlebih lagi seorang muslim. Merawat anggota tubuh semisal mencukur bulu kemaluan, membersihkan mulut, memotong kuku, mandi dan lainnya adalah fitrah manusia. Salah satu wujud dari fitrah yang harus dilakukan manusia dalam kesehariannya adalah mandi.

Terkait dengan kebersihan adalah bagian dari fitrah manusia, maka berikut ada riwaya dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dimana Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ada lima macam fitrah , yaitu : khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Keenam, Mendapatkan Ampunan dari Allah

Seseorang yang menjaga kebersihan ketika hendak sholat jumat, termasuk mandi, memakai wewangian dan baju yang bagus maka dijanjikan oleh Allah Ta’ala akan diampuni dosa-dosanya. Itulah di antara bonus dari Allah bagi setiap hamba-Nya yang berusaha menjaga kebersihan terutama tentu saja saat-saat akan melakukan sholat lima waktu.

Dalam sebuah hadis, dikatakan, dari Salman al-Farisi, dia berkata, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah seseorang mandi dan bersuci semampunya pada hari Jum’at, memakai minyak rambut atau memakai minyak wangi di rumahnya kemudian keluar lalu dia tidak memisahkan antara dua orang (dalam shaff) kemudian mengerjakan shalat dan selanjutnya dia diam (tidak berbicara) jika khatib berkhutbah, melainkan akan diberikan ampunan kepadanya (atas kesalahan yang terjadi) antara Jum’atnya itu dengan Jum’at yang berikut-nya.” (HR. Al-Bukhari).

Ketujuh, Menghindari Laknat Allah

Apakah kita tahu jika wasilah kebersihan itu, maka Allah Ta’ala akan menghindarkan pelakunya dari laknat Allah? Tentu saja tidak satupun manusia ingin mendapatkan laknat dari Allah Tuhan semesta alam ini. Nah, salah satu cara untuk menghindari laknat Allah adalah dengan menjaga kebersihan.

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Waspadalah dengan dua orang yang terkena laknat.” Mereka berkata, “Siapakah yang kena laknat tersebut?” Beliau menjawab, “Orang yang buang hajat di tempat orang lalu lalang atau di tempat mereka bernaung.” (HR. Muslim).

Kedelapan, Tidur Lebih Nyenyak

Orang yang senantiasa menjaga kebersihan, maka tidurnya pun akan nyenak. Bagaimana tidak, jika tempat tidurnya bersih sudah tentu dia akan merasa tenang dan nyaman untuk tidur. Bayangkan jika tempat tidur itu penuh dengan kotoran dan sebagainya, adakah manusia beriman yang bisa tidur dengan nyenyak? Tentu saja tidak bisa.

Membersihkan tempat tidur ini juga merupakan amalan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sebelum tidur. Sebagaimana dijelaskan dalam sabdanya. Dari Abu Hurairah ra: Rasulullah Shallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian hendak barbaring di tempat tidurnya hendaklah ia kibas-kibas tempat tidurnya itu dengan sarungnya. Karena dia tidak tahu apa yang terjadi pada tempat tidurnya setelah ia tinggalkan sebelumnya.” (HR Bukhari Muslim)

Betapa indah ajaran Islam ini. Dalam hadis lain juga Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam menegaskan, “Bagi orang yang bangun dari tempat tidurnya kemudian kembali lagi, maka dianjurkan untuk mengibasinya kembali.” (HR. At-Tirmidzi)

Di atas, adalah sebagian kecil yang bisa diurai tentang mengapa seorang muslim wajib hidup dengan mengamalkan kebersihan. Tentu saja masih sangat banyak dalil-dalil lain yang mengajak umat Islam ini untuk hidup dan mengamalkan kebersihan.

Jadi, mari kita mulai untuksenantiasa menjaga kebersihan. Bukan tidak mungkin, penyakit yang selama inimenyerang akan hilang ketika seseorang mampu mengamalkan hidup bersih danmenjadikan kebersihan sebagai gaya hidupnya, wallahua’lam. (A/RS3/RS1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Bahron Ansori

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.