PALESTINA BERHARAP RS INDONESIA SEGERA BEROPERASI

Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza (Dok MER-C)
di Jalur (Dok MER-C)

Gaza City, 13 Ramadhan 1435/11 Juli 2014 (MINA) – Agresi Israel ke Jalur Gaza  yang memasuki hari keempat  memakan korban  dalam jumlah yang besar, membuat kebutuhan medis di Jalur yang diblokade  ini  kekurangan bahan pasokan  obat-obatan.

Terkait hal itu, warga Gaza berharap  RS Indonesia di Jalur Gaza bisa secepatnya beroperasi, demi membantu warga yang kini dalam kondisi sangat membutuhkan di tengah kondisi perang.

“Beroperasinya RS Indonesia ini sangat kami harapkan segera untuk membantu kami, sementara ini rumah sakit yang ada tidak cukup menampung apalagi jika terjadi serangan Israel seperti ini,” kata Abu Romzi salah seorang warga Gaza kepada Miraj Islamic News Agency (MINA) Jumat, (11/7).

Meskipun RS Indonesia sudah selesai pembangunan infrastrukturnya,  namun bangunan dua lantai itu masih belum bisa beroperasi terkait dana yang masih kurang untuk menyediakan alat-alat kesehatannya, sebagaimana dikatakan Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C)  selaku  pelaksana pembangunan dalam sebuah pernyataan.

Berkaitan dengan usaha yang terus digalakkan di Indonesia, Abu Romzi mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia atas wujud kasih sayang dan bantuan  nyata yang selama ini diberikan kepada rakyat .

“Rumah Sakit Indonesia wujud kasih sayang masyarakat Indonesia kepada Palestina, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya,” kata Abu Romzi.

Dari sekian banyak korban tewas dan luka-luka, serangan paling tinggi Israel mengarah ke selatan dan utara Gaza. Karenanya,  rumah sakit pemberian  rakyat Indonesia untuk rakyat Palestina ini dibangun di titik rawan agar membantu masyarakat di sana terlebih dalam kondisi seperti ini.

Sejak Selasa lalu, Israel terus melancarkan serangan udara mereka. Dalam tiga hari korban meninggal setidaknya mencapai 90 orang dan lebih dari 600 lainnya luka-luka. Belum ada tanda-tanda akan dihentikannya serangan, bahkan pihak penjajah Zionis Israel mengancam akan melakukan serangan darat.

Data dari Kementerian Kesehatan di Gaza menunjukkan jumlah korban luka-luka dari bagian utara mencapai 190 orang atau sebanyak 30 %, sementara jumlah korban meninggal dari utara mencapai 19 orang. Sedangkan sisanya terbagi dari beberapa daerah seperti Kota Gaza, bagian tengah, dan selatan.

Warga Gaza di daerah utara yang mengalami luka-luka segera dilarikan ke rumah sakit Kamal Udwan, kurang dari 1 km atau tak jauh dari RS Indonesia. Rumah sakit yang kapasitas itu kapasitasnya terbatas jika dibandingkan dengan RS Indonesia.

Jika RS Kamal Udwan kewalahan menangani korban perang Gaza, maka akan ditransfer ke RS Syifa berjarak sekitar 8 km, dan itu akan menjadi masalah tersendiri terlebih disaat perang seperti ini, karena banyak korban yang akan terlambat mendapatkan pertolongan.

Untuk itu warga Gaza sangat menantikan beroperasionalnya RS Indonesia ini dalam waktu dekat. MER-C sendiri tengah bekerja keras agar pada akhir tahun ini RS Indonesia sudah mulai beroperasi. Untuk itu MER-C mengharapkan dukungan dari rakyat Indonesia dengan memberikan bantuan baik moril maupun material.

Para dermawan dan donatur yang ingin memberikan dukungan dan bantuan pengadaan alkes RS Indonesia di Gaza Palestina dapat disalurkan melalui: BNI Syariah No. Rek. 08.111.929.73, BCA No. Rek. 686.0153.678, BRI No. Rek. 033.501.0007.60308, BSM No. Rek. 700.1352.061, BMI No. Rek. 301.00521.15, atas nama Medical Emergency Rescue Committee.(L/K01/B01/P03/R2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: hadist

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0