Palestina Kecam Veto AS di DK PBB

Kepresidenan Palestina (WAFA)

Ramallah, MINA – Kepresidenan Palestina mengecam keras penggunaan hak veto Amerika Serikat di Dewan Keamanan PBB, yang menggagalkan Palestina untuk memperoleh keanggotaan penuh di PBB.

Pernyataan mengatakan, sebagai sesuatu yang tidak adil, tidak etis, dan tidak dapat dibenarkan. WAFA News Agency melaporkan, Kamis (18/4).

Kepresidenan Palestina menekankan, veto ini bertentangan dengan keinginan komunitas internasional, yang sangat mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB.

Dikatakannya, sebagian besar negara di dunia telah mengakui Palestina sejak tahun 2012, ketika Majelis Umum PBB menyetujui peningkatan status Palestina menjadi negara pengamat non-anggota.

Kepresidenan Palestina juga menegaskan, “tindakan AS terhadap Palestina dan hak-hak sahnya merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional. Hal ini mendorong kampanye agresi Israel yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina di Gaza, Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur yang diduduki, dan mendorong wilayah tersebut ke tepi jurang.”

“Veto agresif AS ini mengungkap kontradiksi dalam kebijakan Amerika Serikat, yang mengklaim mendukung solusi dua negara namun berulang kali menghalanginya melalui veto resolusi di Dewan Keamanan yang menentang Palestina dan hak-hak sahnya,” tegas pihak Kepresidenan.

Pernyataan menambahkan, “Mencapai perdamaian, keamanan, dan stabilitas di kawasan dan dunia bergantung pada penerapan resolusi legitimasi internasional, mengakhiri pendudukan Israel di Negara Palestina, dan mengakui hak-hak sah rakyat Palestina, termasuk hak mereka untuk

penentuan nasib sendiri dan pembentukan negara merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.”

Kepresidenan Palestina menyampaikan terima kasih kepada negara-negara anggota DK yang mendukung Palestina untuk memperoleh keanggotaan penuh di PBB, dan menyatakan bahwa pemungutan suara internasional yang mendukung hak-hak rakyat Palestina ini menunjukkan sikap bersatu dunia di balik nilai-nilai keadilan, kebebasan, dan perdamaian. (T/RS2/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.