Ramallah, MINA – Setelah pertemuan online untuk membahas kemungkinan Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, akan membatalkan pemilihan tahun ini, para kandidat di lima belas daftar pemilihan telah mengumumkan penolakan mereka terhadap langkah tersebut.
Menyelenggarakan pemilu, menurut mereka, adalah “kebutuhan nasional”.
Para kandidat menegaskan kembali pentingnya melawan tekanan yang diterapkan oleh aktor non-Palestina, diyakini AS dan Israel khususnya diyakini ingin membatalkan pemilu, MEMO melaporkan Rabu (28/4).
“Tindakan kolektif perlu diambil untuk menghadapi bahaya pembatalan,” mereka menambahkan, sembari menekankan pentingnya warga Yerusalem untuk dapat ambil bagian dalam pemilihan.
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina
Mereka sepakat membentuk panitia hukum dari berbagai fraksi dan tokoh nasional yang aktif membela keputusan pemilu yang akan datang.
Pejabat Fatah dan Otoritas Palestina mengatakan bahwa Abbas telah mengundang para pemimpin Palestina, termasuk Hamas dan Jihad Islam, untuk pertemuan pada hari Kamis (29/4).
Pemilihan parlemen dan presiden terakhir diadakan pada tahun 2005 dan 2006. Legitimasi pemilu dari mereka yang terpilih, termasuk Abbas, telah lama berakhir. (T/R7/P1
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah