PERANCIS TUNDA TARIK PASUKAN DARI MALI

Paris, 22 Rajab 1435/21 Mei 2014 (MINA) – Bentrokan yang terjadi di baru-baru ini menjadi alasan bagi Perancis menunda rencananya untuk menarik pasukannya dari negara Afrika yang kaya sumber daya alam itu.

Sebuah sumber pertahanan Perancis di Paris mengatakan Selasa (20/5), rencana untuk memindahkan pasukan yang bertugas di Mali ke negara-negara Afrika lainnya telah tertunda, menyusul pecahnya pertempuran antara militan dan tentara di kota utara Kidal baru-baru ini.

Milisi Taureg bentrok dengan tentara Mali di kota Kidal selama kunjungan Perdana Menteri Mali Moussa Mara ke wilayah itu pada 17 Mei, Press TV yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Mengingat peristiwa 48 jam terakhir, operasi untuk merestrukturisasi pasukan di bawah Serval dan mengirimkannya ke unit Perancis lainnya di wilayah Sahel – Sahara telah ditangguhkan untuk beberapa minggu,” kata sumber pertahanan Perancis.

Awal bulan ini, Paris mengatakan berakhirnya “fase perang frontal” di Mali dan direncanakan memindahkan 2.000 dari 3.000 tentaranya di Mali ke negara-negara lain di wilayah Sahel.

Sumber itu juga mengatakan, Menteri Pertahanan Perancis Jean-Yves Le Drian diharapkan mengunjungi Mali dan Chad pada akhir pekan untuk membenahi pemindahan tersebut, tapi perjalanan itu telah dibatalkan.

Perancis mengirim pasukannya ke Mali dengan dalih misi menjaga perdamaian pada Januari 2013 untuk menghentikan kemajuan para milisi Tuareg di bagian utara negara Afrika itu.

Chaos terjadi di Mali setelah Presiden Amadou Toumani Toure digulingkan dalam kudeta militer pada 22 Maret 2012. Para pemimpin kudeta mengatakan, mereka melakukan kudeta dalam menanggapi ketidakmampuan pemerintah dalam membendung pemberontakan Tuareg di utara.

Namun, setelah kudeta, para pejuang Tuareg mengambil alih seluruh wilayah gurun utara, namun para pejuang Ansar Dine kemudian terdesak oleh pasukan pimpinan Perancis.

Situasi kemanusiaan di negara itu kian memburuk dan ratusan ribu orang telah mengungsi meskipun ada kehadiran ribuan tentara Perancis. (T/P09.R2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA) 

 

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0