PM Pakistan : Setiap Ancaman Terhadap Minoritas akan Ditindak Tegas

Islamabad, MINA – Perdana Menteri Pakistan Imran Khan pada Rabu (26/2) mengatakan, jika ada ancaman terhadap non-Muslim atau tempat pemujaan mereka di Pakistan, akan mendapat tindakan tegas.

“Saya ingin memperingatkan rakyat kami bahwa siapa pun di Pakistan yang menargetkan warga non-Muslim atau tempat ibadah mereka akan ditangani secara tegas. Minoritas kami adalah warga negara yang setara di negara ini,” ujarnya melalui akun Twitter, Anadolu Agency melaporkan.

Pernyataannya itu menyusul beredarnya video di media sosial yang belum dikonfirmasi, tentang serangan terhadap masjid di Delhi, India dan laporan bentrokan atas undang-undang kewarganegaraan baru yang kontroversial, yang merenggut nyawa setidaknya 22 orang.

Perdana menteri Pakistan menyatakan keprihatinannya atas situasi yang sedang berkembang di India dan mengatakan “setiap kali ideologi rasis berdasarkan kebencian mengambil alih, itu mengarah pada pertumpahan darah.”

“Hari ini di India kita melihat ideologi RSS yang diilhami Nazi mengambil alih negara bersenjata nuklir lebih dari satu miliar orang,” kata Khan, merujuk pada kelompok Hindu sayap kanan Rashtriya Swayamsevak Sangh.

Mengingat pidatonya di Majelis Umum PBB di New York tahun lalu, Khan mengatakan bahwa dia telah memperkirakan dalam pidatonya bahwa ada banyak hal yang mengarah ke sisi yang salah di India.

“Seperti yang telah saya perkirakan di alamat UNGA saya tahun lalu, begitu jin keluar dari botol, pertumpahan darah akan semakin buruk. IOJK [India Menempati Jammu dan Kashmir] adalah awalnya. Sekarang 200 juta Muslim di India menjadi sasaran,” ujarnya.

Dia mendesak masyarakat internasional untuk segera maju dan bertindak.

Bentrokan meletus di timur laut Delhi pada Ahad (23/2) antara pengunjuk rasa pro dan anti kewarganegaraan, ketika Presiden AS Donald Trump memulai perjalanan perdananya dua hari ke India.

Situasi dimulai ketika Kapil Mishra, seorang pemimpin Partai Bharatiya Janata yang berkuasa, mendesak polisi untuk membersihkan tempat protes sebelum kunjungan resmi Trump. (T/R7/RS2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Ali Farkhan Tsani

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.