[POPULER MINA] Presiden Iran Tewas Kecelakaan dan Negara-Negara Akui Palestina 

Bendera Palestina dikibarkan di komplek Masjid Al-Aqsa (Sumber: Anadolu Agency)
Bendera Palestina dikibarkan di komplek Masjid Al-Aqsa, Kota Al-Quds, Palestina. (Sumber: Anadolu Agency)

MINA – Informasi tentang kecelakaan pesawat menyebabkan tewasnya Presiden Iran, hingga negara-negara yang mengakui negara Palestina untuk merdeka berdaulat menjadi sorotan pembaca berita Minanews.net dalam sepekan, edisi 20-26 Mei 2024.

Presiden Republik Iran, Ebrahim Raisi dilaporkan tewas dalam insiden kecelakaan helikopter usai berkunjung ke Azerbaijan pada Ahad (19/5) malam, seperti dilaporkan media Iran IRNA.

Sejumlah media Iran pada Senin (20/5) mengungkapkan ada delapan nama korban yang tewas yang ditemukan termasuk Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter jatuh di pegunungan di wilayah Varzaqan, Provinsi Azerbaijan Timur, Iran, saat cuaca sedang buruk.

Empat pejabat Iran yang tewas dalam kecelakaan helikopter tersebut adalah Presiden Iran Ebrahim Raisi; Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian; Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur Iran, Malek Rahmati; Ayatollah Mohammad Ali Al-Hashem, perwakilan Pemimpin Revolusi Islam untuk provinsi Azarbaijan Timur. Empat lainnya yaitu 2 pengawal khusus presiden dan 2 pilot khusus helikopter presiden.

Baca Juga:  Tentara Israel Umumkan Jam Jeda Aktivitas Militer Per Hari di Gaza selatan

Negara-Negara yang Mengakui Negara Palestina

Selain itu, informasi lain yang menjadi sorotan pembaca berita Minanews.net yaitu, beberapa negara yang mengakui Palestina sebagai Negara.

Setidaknya ada tiga negara yaitu Norwegia, Irlandia, dan Spanyol mengumumkan akhir Mei akan segera mengakui Palestina sebagai negara yang merdeka “demi perdamaian di Timur Tengah” dengan mendesak Israel untuk segera menarik kembali utusannya dari ketiga negara tersebut.

Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store mengatakan pada hari Rabu (22/5), solusi dua negara juga demi kepentingan terbaik Israel, dan menambahkan, pengakuan tersebut akan diberikan pada tanggal 28 Mei.

“Tidak akan ada perdamaian di Timur Tengah jika tidak ada pengakuan,” ujarnya sebagaimana dikutip dari Al-Jazeera.

“Pengakuan terhadap Palestina adalah cara untuk mendukung kekuatan moderat yang telah kehilangan kekuatan dalam konflik yang berkepanjangan dan brutal ini,” katanya.

Baca Juga:  2.500 Warga Gaza Gagal Tunaikan Haji Akibat Penutupan Perbatasan Rafah

“Di tengah perang, dengan puluhan ribu orang terbunuh dan terluka (di Gaza), kita harus tetap menghidupkan satu-satunya alternatif yang menawarkan solusi politik bagi Israel dan Palestina: Dua negara, yang hidup berdampingan, dalam perdamaian dan keamanan,” tambah Gahr.

Sebelumnya, Pemerintahan Negara Bahama pada Rabu (8/5) secara resmi telah mengakui Palestina sebagai sebuah negara.

Negara-negara yang telah mengakui Palestina pada 2024 adalah Bahama, Trinidad, Tobago, Jamaika, dan Barbados, ditambah Norwegia, Irlandia, dan Spanyol diakhir Mei ini

Malta dan Slovenia juga sempat menyatakan kesiapan untuk mengakui Palestina ketika keadaannya tepat pada Maret lalu. Australia belakangan juga melontarkan kemungkinan mendukung negara Palestina.

Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 negara menggelar pemungutan suara mendukung Palestina untuk menjadi anggota penuh di PBB pada Jumat (10/5) menghasilkan 143 suara (negara) mendukung penuh Palestina.

Baca Juga:  Relawan MER-C Rayakan Idul Adha di Jalur Gaza

Perjuangan panjang warga Palestina melawan penjajah menuju negara yang merdeka semakin dekat, dengan dukungan dari banyak negara termasuk negara Eropa dan juga Indonesia diharapkan segera terwujudnya Palestina menjadi sebuah negara yang merdeka dan berdaulat. (R5)

Mi’raj News Agency (MINA)