PRESIDEN AFGHANISTAN KECAM CHARLIE HEBDO MENGGAMBARKAN NABI

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani (Foto: AA)
(Foto: AA)

Kabul, 27 Rabi’ul Awwal 1436/18 Januari 2015 (MINA) – Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani mengecam keputusan mempublikasikan karikatur Nabi Muhammad di sampul depan majalahnya.

Presiden Ghani pada Sabtu (17/1) menyebut keputusan itu sebagai “tidak bertanggung jawab” dan “penghinaan terhadap agama suci Islam dan Muslim di dunia”, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan Ahad (18/1).

“Presiden atas nama negara Muslim Afghanistan mengecam tindakan memalukan ini,” kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan dari istana presiden.

Ghani menekankan, kebebasan berbicara harus digunakan dengan cara yang konstruktif untuk lebih meningkatkan pemahaman antara agama-agama.

Sebelumnya, Presiden Afghanistan telah mengecam serangan terhadap Charlie Hebdo, yang juga dikecam oleh demonstran di Afghanistan.

Sekelompok pengunjuk rasa yang marah meneriakkan slogan-slogan anti-Perancis pada Jumat dan menyanjung penyerang Charlie Hebdo sebagai “syuhada” di ibukota Kabul.

Serangan ke Charlie Hebdo juga dipuji oleh kelompok Taliban Afghanistan dengan mengatakan, serangan itu dilakukan untuk membawa para pelaku tindakan cabul kepada keadilan.

Demikian pula, pada 9 Januari, ratusan orang berdemonstrasi di provinsi tengah Uruzgan Afghanistan, memuji serangan itu dan menyebut Kouachi sebagai “pahlawan” Islam.

Keputusan majalah Charlie Hebdo menerbitkan Muhammad di sampulnya, menarik kemarahan dunia Muslim dan mendapat berbagai kecaman dari para pemimpin termasuk Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu dan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif.

“Jika seseorang mencetak kartun menghina nabi, adalah provokasi,” kata Perdana Menteri Turki. (T/P001/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

activate javascript

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0