Qatar Cari Arbitrase Internasional untuk Akhiri Blokade

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Lulwa Al Khater. (Foto: QNA)

Doha, MINA – Pemerintah Qatar mulai mencari arbitrase internasional dalam upaya mengakhiri blokade yang diberlakukan oleh tiga negara tetangga Teluknya dan Mesir.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Lulwa Al Khater mengumumkan langkah tersebut pada hari Rabu (10/1), beberapa hari setelah penyelidikan PBB mengatakan bahwa blokade tersebut berdampak negatif pada masyarakat di wilayah tersebut.

“Kami sudah mulai bergerak secara internasional untuk mencari arbitrase atau pergi ke pengadilan internasional, atau institusi PBB untuk mengakhiri blokade,” kata Khater dalam sebuah konferensi pers di Doha, ibu kota Qatar. “Semua pilihan tersedia untuk kami.”

Pada bulan November 2017, perwakilan dari Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB (OHCHR) mengunjungi Qatar. Mereka bertemu dengan sekitar 20 kelompok pemerintah dan masyarakat sipil, serta orang-orang yang terkena dampak blokade tersebut.

Setelah kunjungan misi tersebut dari tanggal 17 hingga 24 November, OHCHR mengeluarkan sebuah laporan dan mengirimkan salinannya ke Komite Hak Asasi Manusia Nasional (NHCR) Qatar.

“Laporan tersebut berasal dari sudut pandang internasional yang netral dan memiliki poin penting,” kata Khater.

Musim panas yang lalu, Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Mesir, memotong hubungan diplomatik dengan Doha dan memberlakukan blokade darat, laut, dan udara terhadap Qatar.

Kuartet tersebut menuduh Qatar mendanai kelompok “ekstremis” dan terlalu dekat dengan Iran, tapi semuanya dibantah keras oleh Doha.

Awal pekan ini, Ali bin Smaikh Al-Marri, kepala NHRC mengatakan bahwa penelitian OHCHR adalah bukti bahwa blokade itu ilegal. (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.