Rafendi Djamin Minta Trump Tidak Buat Kebijakan Singgung SARA

Jakarta, 10 Safar 1438/10 November 2016 (MINA) – Direktur Amnesty Internasional untuk Asia Tenggara dan Pasifik, mengingatkan kandidat kuat menjadi presiden terpilih Amerika Serikat (AS), , untuk tidak membuat kebijakan yang menyinggung Suku, Adat, Ras dan Agama ().

“Retorikanya selama ini cenderung menyebar kebencian berdasar ras, agama, suku, gender, tapi sebagai presiden terpilih Trump jangan sampai menjadikannya sebagai kebijakan negara AS,” kata Rafendi dalam keterangannya yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (10/11).

Sebelumnya, hasil pemilu mengejutkan dunia, setelah kandidat presiden kontroversial Donald Trump dari Partai Republik memenangkan Pemilu Presiden AS 2016 pada Selasa (9/11) waktu setempat, mengalahkan saingannya Hillary Clinton dengan selisih yang cukup jauh.

Baca Juga:  Tokoh Kashmir Sebut PM Modi Sebarkan Kebencian untuk Kembali Berkuasa

Berdasarkan laporan The Washington Post, dalam electoral vote yang digelar di 50 negara bagian hari ini, Trump (Republik) memperoleh suara sebanyak 276, mengalahkan Clinton (Demokrat) pada 218 suara. Setidaknya diperlukan 270 suara untuk tampil sebagai pemenang.

Meskipun demikian, hasil pemilu hari ini bukan merupakan keputusan mutlak, karena masih harus menunggu penghitungan final. (L/P011/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.