RUSIA LARANG BUKU-BUKU ISLAM DI KRIMEA

Map-Crimea

Map-Crimea

Krimea, 18 Dzulqa’dah 1435/13 September 2014 (MINA) –  Pemerintah Rusia di semenanjung Krimea melarang dan melakukan operasi pemeriksaan buku-buku Islam yang beredar di Krimea.

Operasi tersebut mencakup seluruh wilayah Muslim Tatar Krimea dengan tujuan mencari buku-buku agama Islam yang berdasarkan hukum Ukraina adalah legal. Namun kali ini justru dilarang oleh pihak berwenang Rusia, setelah menguasai Krimea.

Buku-buku Islam yang dilarang meliputi karya-karya abad ke-20 karangan sarjana masyhur asal Turki, Said Nursi, buku terkenal berjudul ‘Benteng Muslim’, serta buku Doa-Doa Nabi Muhammad karya sarjana Muslim, Saeed bin Ali bin Wahf Al-Qahtani.

Menurut Qirim News Agency, Menteri Luar Negeri Latvia Edgar Rinkevics menuduh Rusia telah melanggar hak asasi manusia di Krimea, menurutnya Rusia sedang melakukan pembersihan etnis.

“Kita tidak boleh lupa tentang masalah khusus ini,” kata Rinkevics dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) dari World Buletin, Sabtu, (13/9).

Sekitar 300.000 Muslim di Krimea, terutama asli Tatar Krimea, mereka harus menyesuaikan diri dengan undang-undang baru yang diberlakukan oleh Rusia, setelah tanah air mereka dianeksasi dari Ukraina pasca referendum Maret lalu.

Sejak aneksasi Krimea oleh Rusia dari Ukraina pada Maret lalu, sekitar 3.000 Muslim Tatar Krimea telah pergi meninggalkan semenanjung daratan Ukraina.

Sebagian besar Tatar Krimea menentang aneksasi Krimea oleh Rusia, mereka takut terulang peristiwa tahun 1944 ketika mereka diusir oleh kebijakan diktator Soviet Josef Stalin.

Secara bertahap mereka mulai kembali di awal tahun 1990-an setelah jatuhnya Uni Soviet, tetapi masih hidup sebagai minoritas di tanah air mereka sendiri.

Krimea era dulu pernah berada di bawah kepemimpinan Turki Utsmaniyyah (Ottman) abad ke-15 sampai ke-18. 

Saat ini, berdasar sensus 2012, diperkirakan warga Muslim Tatar Krimea sekitar 300.000 orang, dari keseluruhan 500.000 Muslim di seluruh kawasan Ukraina. (T/P003/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Editor:

Comments: 0