Moskow, 29 Rabi’ul Awwal 1438/29 Desember 2016 (MINA) – Pemerintah Rusia menuding tembakan mortir terhadap kedutaannya di Damaskus, adalah upaya untuk menggagalkan proses perdamaian yang sedang diupayakan.
Dua tembakan mortir menyerang rusia/">Kedutaan Rusia di ibukota Suriah pada Rabu, tapi Kementerian Luar Negeri di Moskow mengatakan, tidak ada korban atau kerusakan yang disebabkan oleh serangan tersebut.
“Dari 13:00-13:19 waktu Moskow, rusia/">Kedutaan Rusia dibombardir oleh teroris. Satu mortir yang tidak meledak, mendarat di halaman dalam bangunan kedutaan,” kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan.
Sementara mortir kedua dilaporkan mendarat di lingkungan dekat kedutaan. Demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
“Kami menganggap tindakan baru ini provokasi oleh ekstrimis yang berusaha untuk menggagalkan proses perdamaian di Suriah. Ini menjadi konfirmasi niat mereka untuk terus menabur teror dan kekerasan,” kata Kementerian.
rusia/">Kedutaan Rusia di pusat Damaskus telah sering menjadi sasaran tembak oposisi bersenjata sejak perang meletus pada tahun 2011.
Pada bulan Mei 2015, seorang pria tewas ketika mortir mendarat di dekat kompleks kedutaan.
Pemerintah Moskow sendiri telah menjadi sekutu utama Presiden Suriah Bashar Al-Assad sejak pecahnya perang.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Kemudian pada bulan September 2015, Rusia meluncurkan kampanye militer untuk mendukung Assad.
Dengan dukungan Rusia, pasukan Assad mencetak kemenangan terbesar mereka dalam perang saudara pada awal bulan ini ketika mereka merebut kembali daerah-daerah oposisi di Aleppo timur. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan