Jakarta, MINA – Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengingatkan masyarakat untuk tidak lagi menyebut Kali Sentiong dengan sebutan Kali Item.
Menurut Sandi, penyebutan Kali Item adalah doa, sehingga menyebut Kali Sentiong dengan sebutan tersebut adalah hal yang kurang pantas. Sandi bahkan menolak menjawab pertanyaan media jika masih memakai istilah Kali Item.
“Panggilnya Kali Sentiong. Itu kan namanya adalah doa. Jadi sebut saja Kali Sentiong. Kalau ada wartawan yang nanya masih memakai istilah Kali Item, saya nggak mau jawab,” kata Sandi usai menjadi pembicara pada acara Ngobrol@Tempo di Candi Bentar Ancol, Jakarat, Kamis (26/7).
Sandi menegaskan, Pemprov DKI Jakarta terus berupaya mengatasi persoalan Kali Sentiong. Salah satunya dengan menggandeng sejumlah penyedia teknologi dan beberapa komunitas untuk turut membantu membersihkan kali yang terletak di dekat Wisma Atlet itu.
Baca Juga: Jawa Tengah Raih Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah 2024 untuk Pelayanan Publik
“Kita adakan kerjasama dengan penyedia teknologi dan mereka sudah menyiapkan satu unit teknologi pengolah limbah. Mereka sudah katakan dari awal bahwa itu kurang unitnya. Dan kita memang kesulitan menambah unit karena tidak dianggarkan sebelumnya,” katanya.
Sandi menegaskan bahwa penyedia teknologi pengolah limbah bukanlah dari pihak luar, melainkan dari dalam negeri. Hal itu diakuinya saat empat bulan yang lalu ada seseorang dari Kementerian Koordinator Kemaritiman datang ke kantornya.
Pemprov DKI, kata Sandi, sedang mencoba beberapa terobosan lain seperti mengombinasikan teknologi dan menambahkan debit air agar aliran Kali Sentiong bisa lancar. Sekarang aromanya tidak tercium lagi baunya, tidak tercium lagi aromanya.
“Tapi kita harus pastikan. Kita juga menggaet beberapa komunitas. Karena kalau kita tidak menggaet komunitas, kita tidak akan sukses karena semua itu adalah bentuk kolaborasi,” ujarnya.
Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah
Sebelumnya, dalam mengatasi Kali Sentiong, Kementerian PUPR juga terlibat. Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) dan Pemprov DKI sudah mengeluarkan pompa air.
Sebanyak 28 pompa dipasang di sepanjang Kali Sentiong ke Kali Sunter. Tiga di antaranya milik BBWSCC dan sisanya milik Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta. Pompa portabel ini berada di dalam mobil dan akan standby di pinggir Kali Sentiong. (L/R06/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?