SELAMAT DATANG DI HOTEL SYARIAH LONDON

Tidak ada lagi atau minuman keras ketika tempat yang trendi dibeli oleh milyader muslim

 

Hotel Bermondsey Square, London
Bermondsey Square, (Foto: Dailymail)

Sebuah hotel eksklusif  di London telah melarang penyajian dan daging babi setelah hotel itu diambil alih oleh pengusaha dari Timur Tengah yang ingin menjalankan hotel  ‘sesuai dengan hukum ’.

Kebijakan Islam yang ketat itu diberlakukan tanpa pemberitahuan lebih dulu.pada minggu ini di Hotel Bermondsey Square, London, Bar dan Grill hotel itu sebelumnya dijalankan oleh koki Gregg Wallace.

Para pegawai mengatakan aturan baru yang diterapkan secara cepat pada Selasa (11/11) itu atas perintah pemilik baru hotel yang seorang muslim. Para pelayan ditugaskan untuk memberitahu para tamu yang tidak puas karena banyak menu yang tidak tersedia lagi sesudah berlakunya aturan baru ini, Dailymail yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Peminum hanya ditawarkan  bir non-alkohol dan minuman selamat datang.

dengan perubahan ini,  koki berusaha mencari ayam dan daging sapi sebagai pengganti daging babi untuk menu sarapan. Mereka juga menggantikan babi panggang yang populer itu dengan kelinci.

Hotel dengan tarif £ 220 (sekitar Rp 4 juta) per malam itu diyakini menjadi salah satu hotel yang pertama Inggris yang melaksanakan kebijakan sistem syariah yang ketat. Seorang pegawai hotel mengatakan perubahan itu menyebabkan bisnis hotel itu pada hari-hari pertama mengalami penurunan dengan banyaknya pemesanan yang dibatalkan.

Hotel itu sebelumnya adalah sebagai tempat penginapan yang paling trendi di Inggris. Gordon Ramsay pernah membuat film di hotel itu.

Seorang konsultan IT, yang  biasa mengunjungi hotel itu, mengatakan: ” Kami bermaksud untuk mengadakan pertemuan di bar dan waiter  berkata:”. Kami tidak bisa lagi melayani alkohol. ”

Ketika saya menghubungi manajer untuk bertanya mengapa demikian, dia mengatakan kepada saya bahwa pemilik baru hotel ingin menjadikan hotel itu sesuai hukum Syariah. “Di bawah hukum Syariah, Anda tidak dapat mengkonsumsi alkohol lagi, ” demikian meneger hotel itu.

Tamu itu mengatakan ia tidak akan lagi memesan hotel itu di masa mendatang. Ia menambahkan: “Mereka harus berhati-hati.”

Komunitas situs london-se1, membentangkan  poster yang disebut Drgreenmark2, para pelanggan yang marah itu  menulis: “Siapa yang akan percaya Hotel dan restoran ” kering ” akan berada di pusat kota London, apalagi di alun-alun Bermondsey? Ini bukan Arab Saudi! ‘

Gavin Smith, anggota komunitas  situs london-se1 itu, mengatakan: “Aku bukan peminum alkohol tapi aku pikir kebijakan tidak ada alkohol dan tidak ada daging babi terlalu keras. Apa selanjutnya? Apakah tamu di Hotel akan diminta untuk menyediakan surat nikah jika ada pasangan yang  ingin pesan kamar untuk dua orang? Apakah pasangan sesama jenis akan ditolak masuk?”

Perubahan terjadi begitu cepat pada hotel itu. Informasi di website  dan menu hotel masih belum diperbarui.  Website hotel masih memunculkan gambar sampanye, bar dan ilustrasi tamu yang sedang minum bir.

Menu untuk GB Bar and Grill masih menawarkan sarapan khas Inggris yaitu sweetcure streaky dengan bahan daging babi and sosis Cumberland, serta babi panggang dengan pudding hitam.

Restoran yang dulu membanggakan  menu khas Inggris tetapi sekarang sosis dan keripik pilihan anak-anak harus diubah untuk memenuhi kebijakan baru sesuai dengan syariah.

Tempat itu masih dipakai  untuk pesta, untuk pertemuan para pecinta kuliner dan pertemuan pelaku masyarakat fashion.

Pelanggan yang memesan tempat di hotel itu diperingatkan untuk tidak memesan bir, anggur atau minuman beralkohol lainnya karena hotel ini di bawah manajemen baru yang dikelola secara syariah. Namun, mereka dapat membeli minuman beralkohol dari luar dan minum di kamar mereka.

Beberapa pegawai  hotel mengatakan tidak tahu identitas pemilik baru, yang mereka tahu pemilik berasal dari Timur Tengah. Beberapa pegawai merasa bingung dengan kebijakan baru yang berubah dalam waktu singkat . Padahal pelanggan hotel yang beragama Islam tidak banyak.

Akibat kebijakan syariah di hotel itu yang di mulai hari selasa, menyebabkan pengelola restoran terdekat mengatakan mereka mengalami lonjakan dalam bisnisnya karena  pelanggan  hotel keluar  untuk cari minuman yang beralkohol dan makanan daging babi .

Pengelola restoran East Village Brasserie itu mengatakan 12 pengunjung tambahan secara khusus menanyakan: ‘Apakah anda melayani minuman alkohol karena di hotel kami tinggal tidak melayani minuman beralkohol.”

Koki Gregg Wallace, yang mengelola bar hotel sampai tahun lalu, tadi malam mengatakan: “Hal Itu tidak mengganggu saya apapun yang pemilik ingin lakukan.”

“Itu adalah pandangan agama pemilik baru untuk tidak melayani alkohol dan daging babi dan saya menghormati itu. Saya tinggal di hotel dan jika saya ingin minum minuman beralkohol aku pergi ke tempat lain, ” tambahnya.

Hotel ini juga digunakan oleh Channel 4’s Hotel GB pada tahun 2012 ketika Gordon Ramsay, Mary Portas dan Gok Wan sama-sama menggunakan  tempat itu untuk kegiatan amal.

Hotel Itu dinyatakan sebagai hotel paling trendi di Inggris oleh lembaga TripAdvisor pada tahun 2010 berdasakan survey yang dilakukan terhadap para pesohor yang sering menggunakan hotel itu. sejumlah kamar hotel yang paling atas dengan atap transparan sehingga kelihatan bulan, bintang-bintang dan langit  di malam hari.

Robert Holland  dari jaringan hotel Bespoke, yang telah beroperasi sejak 2009, mengatakan keputusan-keputusan dibuat oleh manejemen yang baru Hotel Bermondsey Square untuk mengubah beberapa unsur bisnis adalah Ini adalah demi kepentingan hotel dimasa mendatang.

“Kami kalangan perhotelan selalu memiliki dan terus menyambut tamu dari segala lapisan masyarakat.

Bespoke Hotel juga mengoperasikan hotel La Suite west di Bayswater, London Barat, yang juga tidak melayani alkohol dan memiliki restoran khusus untuk para vegetarian.(T/P009/P2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0