Sembilan Sahabat Muda Paling Berpengaruh

(Oleh: Dr. Ali Al-Halawani, penulis artikel di AboutIslam)

Beberapa hari lalu, ketika sedang menunggu bus yang akan membawa saya ke pusat kota, saya bertemu dengan seorang wanita tua Kanada. Dia mengenakan poppy merah sebagai tanda pengingat para anggota angkatan bersenjata yang meninggal dalam menjalankan tugas selama perang dunia yang lalu.

Secara spontan, saya mengatakan kepadanya, “Ada hal hebat tentang Anda, orang Kanada!”. Dengan antusias dia bertanya, “Apa itu? Maksud kamu apa?.”

Saya berkata, “Anda, tidak seperti kebanyakan orang, tidak pernah melupakan pahlawan. Mereka yang telah mengorbankan diri demi Negara. Itu sebabnya, ketika prajurit-prajurit pergi berperang, mereka melakukan yang terbaik karena mereka tahu mereka akan selalu diingat! ”

Kemudian, ketika berada di bus, saya berkata pada diri sendiri, kami memiliki banyak pahlawan yang memberikan contoh luar biasa dalam hal keberanian dan pengorbanan diri sepanjang sejarah Islam. Tapi, hampir tidak ada yang ingat mereka atau peduli tentang memperingati mereka dengan cara apa pun.

Kemudian, saya berpikir tentang menulis artikel singkat tentang beberapa dari mereka yang muda tetapi berpengaruh. Izinkan saya memperkenalkan sembilan pemimpin termuda dalam sejarah Islam, banyak di antaranya tidak dikenal oleh banyak orang.

Al-Arqam ibn Abi Al-Arqam (16 tahun)

Meskipun masih sangat muda, selama 13 secara berturu-turut, dia mengubah rumahnya menjadi markas besar Nabi. Dengan demikian, rumahnya menjadi tempat bangkitnya generasi Muslim pertama yang melindungi Nabi, membela iman, dan menyebarkan Firman Allah di seluruh dunia.

Talhah ibn Ubaidillah (16 tahun)

Ia memeluk Islam saat remaja dan merupakan salah satu generasi pertama yang memeluk Islam. Talha juga merupakan salah satu orang yang paling dermawan dari generasi awal tersebut.

Dalam perang Uhud, ia membuat janji kepada Nabi (saw) bahwa ia akan mati di jalan Allah, melindungi Nabi dari orang-orang kafir. Dia melindungi Nabi terhadap belati dan anak panah dengan tubuhnya sendiri sampai salah satu jarinya lumpuh.

Namun,ia berhasil menyelamatkan Nabi. Talha juga termasuk di antara enam orang yang dipilih oleh Umar Ibn Al-Khattab untuk menjadi pengganti khalifah.

Sa`ad ibn Abi Waqqas (17 tahun)

Pada usia 17, Sa`d adalah salah satu sahabat generasil awal yang percaya pada Nabi dan menerima Islam. Ia juga adalah orang pertama yang menembakkan panah untuk membela Islam.

Bukan hanya itu, ia tersmasuk dalam sepuluh yang di jamin masuk surga dan juga termasuk dari enam sahabat yang di proyeksikan jadi pengganti Khalifah Umar ibn Al-Khattab.

Suatu hari Nabi memujinya, Nabi (saw) pernah berkata, “Ini adalah paman dari ibuku Sa`d. Adakah yang punya paman seperti dia?”.

Az-Zubair ibn Al-Awwam (15 tahun)

Muslim pertama yang menghunus pedangnya di jalan Allah. Dia adalah salah satu murid terdekat Nabi (saw). Selain itu, ia termasuk di antara enam orang yang Umar IbnAl-Khattab dinominasikan untuk menggantikannya sebagai Khalifah.

Osama ibn Zayd (18 tahun)

Ia masih berusia 18 tahun tetapi cukup memenuhi syarat untuk diangkat oleh Nabi sebagai pemimpin pasukan terakhir yang dia kirim sebelum dia meninggal.

Zayddan pasukanya harus menghadapi tentara Romawi, salah satu tentara terkuat dibumi pada waktu itu. Pasukanya terdiri dari para sahabat dekat Nabi yang lebih senior seperti Abu Bakar Al-Siddiq dan Umar ibn Al-Khattab dan banyak lainnya,

Zayd ibn Tsabit (13 tahun)

Ia adalah salah satu ahli Taurat, kabarnya, ia belajar bahasa Syria dan Ibrani dalam 17 hari sehingga ditunjuk menjadi penerjemah Nabi.

Dia menghafal Al-quran di dalam hatinya dan dengan sempurna mempraktikkannya. Dia jugaberkontribusi pada pembukuan kitab suci Al-Quran sejak kekhilafahan Abu BakrAl-Siddiq.

Mu`adh ibn Amr ibn Al-Jamuh (13 tahun), dan Mu`awwadh ibn Afraa ’(14 tahun)

Jika dilihat dari umur, mereka terbilang masih anak-anak. Namun, mereka berhasil mengakhiri hidup salah satu musuh Islam yang pernah berupaya untuk membunuh Nabi.

Mereka membunuh Abu Jahl (Amr ibn Hisham) dalam perang Badar ketika dia menjadi komandan dari orang-orang musyrik.

Muhammad ibn Qasim Al-Thaqafi (17 tahun)

Seorang pemimpin terkemuka yang membawa Islam ke wilayah Sindh dan Multan di sepanjang Sungai Indus (sekarang bagian dari Pakistan) selama era Umayyah. Dia adalah salah satu pemimpin militer terbesar pada masanya.

Namanya diabadikan menjadi salah sati kota di Karachi yang bernama Kota Bin Qasim yang diambil dari nama Muhammad ibn Qasim. (AT/Sj/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.