Seorang Imam Suku Kazakh Meninggal di Penjara Polisi Xinjiang

Seorang imam etnis Kazakh dari daerah Habahe, Prefektur Altay, di wilayah , China barat laut. (Foto: RFA)

Xinjiang, 21 Ramadhan 1428/16 Juni 2017 (MINA) – Seorang imam dari etnis minoritas dilaporkan telah tewas dalam tahanan polisi di wilayah Xinjiang, .

Pihak berwenang menghubungkan penyebab kematian pemuka agama dari suku Kazakh itu dengan ‘bunuh diri’, kata sumber di wilayah tersebut kepada Radio Free Asia, Kamis (15/6).

Imam Kazakh, yang dikenal dengan nama tunggal, Akmet, ditahan pekan lalu oleh pihak berwenang di Prefektur Otonomi Hui Sanji (di Cina, Changji), Xinjiang, kata seorang sumber yang dekat dengan kasus tersebut pada Kamis.

“Kami tidak tahu persis apa yang terjadi, mengapa dia ditahan oleh pihak berwenang, tapi dua atau tiga hari kemudian, mereka mengatakan dia telah gantung diri,” kata sumber tersebut.

“Mereka sudah menyerahkan jenazahnya ke pihak keluarganya,” ujarnya.

Sumber tersebut mengatakan kalangan minoritas etnis Kazakh yang berbasis di Cina, yang mayoritas beragama Islam, baru-baru menjadi target seperti yang dialami dengan kelompok etnis Uighur.

Pemerintah Cina di Beijing melarang mereka bergerak bebas antara Cina dan negara tetangga Kazakhstan.

Awal tahun ini, seorang imam terkemuka suku Kazakh yang dikenal sebagai Okan divonis 10 tahun penjara oleh pengadilan di daerah Habahe, Prefektur Altay (Aletai), karena melakukan prosesi pemakaman tradisional sesuai dengan tata cara Islam, kata sumber Kazakh.

Pemenjaraan Okan terjadi tiga tahun setelah vonis Habuli, seorang imam dari sebuah masjid di dekat ibu kota Xinjiang, Urumqi, tiga tahun sebelumnya, kata sumber tersebut.

Partai Komunis Cina yang berkuasa tampaknya semakin khawatir tentang pergerakan dan komunikasi lintas batas antara orang-orang Kazakh di dalam perbatasannya sendiri dan di Kazakhstan.

Banyak pembatasan kegiatan agama yang diberlakukan selama bertahun-tahun terhadap penduduk Muslim Uighur di Xinjiang juga telah diterapkan pada orang Kazakh, menurut anggota kelompok etnis di Cina dan Kazakhstan.

Pihak berwenang di Beijing mengatur ceramah mereka, bahkan mengkriminalkan orang-orang Kazakh yang menggunakan ungkapan-ungkapan tradisional Islam.

Mengutip Wikipedia, orang Kazakh atau Suku Kazakh (bahasa Kazak: Қазақтар [qɑzɑqtɑr]) adalah kelompok penutur bahasa Turkik yang mendiami bagian utara Asia Tengah (sebagian besar di wilayah Kazakhstan, namun dapat dijumpai di wilayah Tiongkok bagian barat (tepatnya di provinsi Xinjiang), Uzbekistan, Rusia , Dan Mongolia).

Dahulu kala, orang Kazakh mendiami kawasan yang membentang dari Siberia di bagian timur hingga Laut Hitam di bagian barat dan saat ini hanya sedikit terfokus di kawasan Asia Tengah saat penutur bahasa Turkik dan Turko-Mongol mulai menaklukkan wilayah tersebut sekitar abad ke-5 dan ke- 13. Merupakan salah satu suku yang termasuk dalam bangsa Turki di Eropa Timur.(T/R11/RS3)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Syauqi S

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.