Tausiyah Imaam Yakhsyallah: Membaca, Syariat yang Hampir Terlupakan

Kabupaten Bandung, MINA – Imaam Mansur memberi nasihat dalam Tabligh Akbar dan Launching Buku di hadapan jamaah Masjid Al-Karomah, Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (24/6) bahwa merupakan syariat Islam yang hampir terlupakan oleh sebagian kaum Muslimin saat ini.

“Membaca merupakan syariat Islam, perintah Allah yang termaktub dalam Al-Quran, dan menjadi ayat pertama yang Allah turunkan,” kata Imaam Yakhsyallah dalam acara yang diselenggarakan oleh Syubban dan Fatayat Niyabah Bandung Selatan bekerjasama dengan Aqsa Working Group (AWG) Jawa Barat dan Komunitas Literasi Aqsa Writing Forums (AWF).

Sementara di negara-negara maju seperti Jepang, Inggris dan China, banyak warga yang membaca buku di kendaraan umum sekalipun.

“Padahal surat pertama adalah Al-‘Alaq dengan perintah Iqra’, bacalah. Sangat disayangkan budaya baca kita masih sangat kecil,” lanjutnya.

Imaam Yakhsyallah menegaskan, untuk menjadi penulis yang baik pun, maka ia harus terlebih dahulu membaca dengan baik.

Pada kesempatan membedah buku “Menjemput Kejayaan Masa Depan Pembebasan Al-Aqsa ke Pangkuan Muslimin, Kumpulan Para Mujahid Pena” karya para penulis pemula anggota Komunitas Literasi Aqsa Writing Forums (AWF), Imaam Yakhsyallah mengapresiasi para penulis muda yang menurutnya semuanya meyakini bahwa Al-Aqsa dan Palestina akan bebas merdeka.

Imaam juga secara khusus mengapresiasi salah satu artikel “Suara Pemuda dariGedung Merdeka untuk Palestina” yang ditulis Isma Nurul Hidayah, yang mampu menarasikan hubungan antara Bandung dengan kemerdekaan Palestina.

“Di dalam Gedung Merdeka Bandung, tepatnya tanggal 18-24 April 1955, di situlah berkumandang suara kemerdekaan dari negara-negara Asia-Afrika, yang semua kini sudah merdeka. Kecuali, terdapat satu negara, yakni Palestina, yang hingga kini belum juga merdeka,” ujarnya mengutip tulisan tersebut.

Imam Yakhsyallah menambahkan, salah satu indikasi kemajuan peradaban umat manusia salah satunya dibuktikan dengan karya tulis masyarakatnya.

“Maka dengan membaca dan menulis, umat Islam akan mampu memajukan peradaban, sebagaimana diperintahkan Allah Ta’ala dalam Al-Quran,” imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Imaam Yakhsyallah yang juga menjadi pembina jaringan pondok pesantren Al-Fatah se-Indonesia membacakan puisi karyanya, berjudul “Bangsa Palestina nan Perkasa.”

Puisi tersebut menunjukkan selurtun tanah Palestina adalah milik bangsa Palestina, yang terus berjuang hingga kini.

Pada kesempatan tersebut, hadir pembicara lain yang memberikan materi, Dr. Dadang M. Naser (Ketua DKM Masjid Al-Karomah) dan Ust. Ali Farkhan Tsani (Redaktur Senior Kantor Berita MINA).

Ikut memberikan sambutan Ketua Panitia, Shiddiq Amanah Ismail, dan Pembina Aqsa Working Group Jabar (AWG) Jawa Barat, Ust. Munif Nasir.

Tampak di halaman masjid, pameran foto perjuangan rakyat dan bangsa Palestina yang digelar Aqsa Working Group (AWG) Jawa Barat. (L/P2/RI-1/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.