Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tingkat Inflasi di Sudan April 2016 Capai 12,85 %

Rana Setiawan - Kamis, 12 Mei 2016 - 23:20 WIB

Kamis, 12 Mei 2016 - 23:20 WIB

423 Views

inflasi(Inet)

Khartoum, 5 Sya’ban 1437/12 Mei 2016 (MINA) – Naiknya tingkat Inflasi Sudan pada April kemarin mengalami kenaikan signifikan dengan kisaran 12,85% dibandingkan pada Maret lalu dengan angka 11,70%.

Badan Pusat Statistik Nasional Sudan mengatakan bahwa kenaikan Inflasi tersebut dialami pada sektor barang dan jasa konsumsi mengalami peningkatan signifikan pada indeks 1,96 %.

Pihak Badan Statistik mengeluarkan pernyatan pada Rabu (11/5) malam bahwa Indeks umum yang mengalami kenaikan diantaranya dari harga makanan dan minuman yang naik kisaran 2,91%. Juga kenaikan terbesar dialami juga pada harga sayuran naik 3,49 Poin, demikian laporan Kantor Berita TV Nasional Sudan Asshoq.

Pemerintah Sudan sedang mencoba untuk menstabilkan harga barang dan jasa di mana kenaikan tersebut disebabkan tidak stabilnya harga dolar saat ini yang hampir setiap hari mengalami kenaikan terutama di pasar gelap.

Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka

Dibandingkan dengan harga resmi Bank Nasional Sudan, harga di pasar gelap tidak sepadan dengan harga aslinya yaitu 6,4 per 1 $.

Harga terus meningkat terutama setelah Sudan memisahkan diri dari Sudan Selatan pada tahun 2011. Hampir 75% dari Sumber Daya Alam terutama hasil produksi minyak menjadi asas utama pendapatan devisa negara. Juga terutama mata uang asing, yang digunakan untuk mendukung Pound Sudan dalam pasar makanan, harga impor, dan lain-lain.

Selain itu, untuk menopang perekonomian Pemerintah sudan pada tahun 2013 mengurangi subsidi BBM disebabkan laju inflasi juga sangat tinggi pada saat itu.

Hingga saat ini pemerintah Sudan membuka selebar-lebarnya bagi para investor yang akan menanamkan sahamnya di Sudan dimulai dari Sektor pertanian, pertambangan, jasa, dan lain-lain. Untuk meningkatkan devisa negara saat ini Sudan merupakan salah satu negara di Benua Afrika yang akan kaya sumber daya alamnya dan juga pintu Perekonomian bagi negara-negara Afrika dan negara teluk.

Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris

Koresponden MINA melaporkan bahwa selain saat ini Inflasi di Sudan mengalami peningkatan cukup tinggi, juga tidak berimbangnya antara sektor-sektor jasa yang ada di dalam negeri dalam menghadapi laju inflasi dari luar. Terutama barang-barang Impor yang memasuki pasar Sudan. (L/K06/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris

Rekomendasi untuk Anda