Uganda-300x181.jpg" alt="" width="300" height="181" />Kampala City, Uganda, 28 Rabi’ul Akhir 1438/27 Januari 2017 (MINA) – Uganda menerima lebih banyak pengungsi pada tahun 2016 dibandingkan negara-negara Eropa yang kaya, pengungsi-norwegia/">Dewan Pengungsi Norwegia (NRC) mengatakan.
Sebanyak 489.000 orang pengungsi melarikan diri dari Sudan Selatan ke negara tetangga Uganda pada tahun 2016.
Jumlah ini jauh melebihi 362.000 orang yang melintasi Mediterania ke Eropa pada periode yang sama, seperti yang dinyatakan badan urusan pengungsi PBB, UNHCR. Demikian IINA yang dikutip MINA, Jumat.
“Eropa harus belajar dari cara Uganda dan negara-negara Afrika lainnya dalam menjaga perbatasan mereka secara terbuka seperti ditetapkan dalam Konvensi Pengungsi 1951, bukan dengan memasang kawat berduri dan tembok pagar,” kata Sekretaris Jenderal NRC Jan Egeland.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Kelompok-kelompok HAM memperingatkan bahwa Konvensi Pengungsi 1951 semakin banyak dilanggar oleh negara-negara maju yang mencegah mencegah masuknya migran dengan pagar perbatasan, gas air mata dan penyitaan aset.
Konvernsi itu mendefinisikan istilah “pengungsi” dan menguraikan hak-hak para pengungsi serta kewajiban hukum dari negara penerima untuk melindungi mereka.
Sekitar 1,3 juta pengungsi dan migran, terutama dari Timur Tengah dan Asia, tiba di Eropa pada tahun 2015 dan bulan-bulan awal tahun 2016, sehingga memicu perselisihan sengit antara negara atas bagaimana untuk menanganinya.
“Politisi populis yang mengaduk rasa takut, menciptakan gambar terdistorsi dari semua pengungsi yang ingin menuju ke arah Eropa atau Amerika Utara,” kata Egeland, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Kemanusiaan PBB. (T/R13/P1)
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)