ULAMA INDONESIA TOLAK PEMBONGKARAN MAKAM RASULULLAH

makam Rasulullah
Makam

Jakarta, 9 Dhulqa’dah 1435/4 September 2014 (MINA) – Pembongkaran makam Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Salam dinilai berlebihan, jika hanya karena ada beberapa oknum yang salah kaprah dalam mewujudkan kecintaan mereka terhadap kekasih Allah Subahana Wa Ta’ala tersebut.

“Kalau diantara umat ada yang salah niat, bukan makamnya yang harus dibongkar, tapi aqidahnya yang harus diluruskan,” kata Yakhsyallah Mansyur Kamis pagi kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Melalui pembicaraan via telepon bersama Ketua Persatuan Islam (Persis) Maman Abdurrahman dan Yakhsallah yang ulama dari Jama’ah Muslimin (Hizbullah) menolak keras pembongkaran makam penutup nabi tersebut.

Kedua tokoh Muslim tersebut menilai bahwa terlalu besar cost yang harus dikeluarkan untuk pembongkaran, karena masih banyak urusan umat yang mesti diselesaikan.

Yakhsyallah yang juga pimpinan Suffah Al-Qur’an Ibnu Mas’ud mengatakan pemindahan makam merupakan pengalihan isu oleh pihak-pihak barat atau mereka yang ingin memecah belah umat yang terjadi sebelumnya seperti isu Gaza dan ISIS. Karenanya ia berpesan kepada umat Muslim agar berhati-hati menerima berita tersebut dan jangan sampai terprovokasi.

“Orang datang ke sana untuk berziarah, bukan untuk menyembah tapi wujud dari kecintaan mereka terhadap Rasulullah,” tegasnya.

Kedua tokoh tersebut meminta agar pemerintah Saudi membiarkan makam tetap di tempatnya karena berziarah ke makam Rasulullah merupakan wasiat.

Pemerintah yang memiliki paham Wahabi (pemurnian aqidah) dengan alasan untuk menghindari praktik sirik dan penyembahan berhala, berniat untuk memindahkan makam Rasulullah Muhammad SAW dari Masjid Nabawi di Madinah ke pemakaman Al Baqi.

Pemerintah Arab Saudi berencana membongkar makam Rasulullah Muhammad SAW, kemudian memindahkan sisa jenazahnya ke pemakaman lain. Proposal setebal 61 halaman tersebut tercantum dalam dokumen konsultasi yang dikeluarkan lembaga pendidikan terkemuka di Arab Saudi. Usulan itu beredar di kalangan pengawas Masjid Nabawi di Madinah, tempat makam Rasulullah.

Dalam proposal yang kontroversial itu tertulis penghapusan sisa jenazah Rasulullah yang tersimpan dekat pemakaman Al Baqi. Di tempat itu, Rasulullah dimakamkam dengan batu nisan tanpa identitas atau anonim.

Pemerintah akan menjalankan rencana tersebut, namun belum ada ada penjelasan pembongkaran yang telah diputusakan. Tidak ada penjelasan pembongkaran telah diputuskan, dan pemerintah Arab Saudi akan menjalankan rencana itu. Di masa lalu, pemerintah Arab Saudi pernah berkeras mengubah perlakuan terhadap tempat-tempat suci.(L/P004/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0