Zamboanga, 22 Jumadil Awwal 1437/1 Maret 2016 (MINA) – Seorang ulama terkemuka asal Arab Saudi, Syaikh Dr. ‘Aidh Al-Qarni beserta rekannya Syaikh Turki Alsayegh dilaporkan mengalami luka ringan dalam sebuah serangan mematikan pasca ia menyampaikan ceramah di Kota Zamboanga, Filipina Selatan, Selasa (1/3) sore.
Beberapa kerabat dan teman dekat Al-Qarni melaporkan, serangan terhadap penulis buku fenomenal “La Tahzan (Jangan Bersedih)” itu terjadi hanya dua jam setelah dirinya memberikan ceramah di Western Mindanao State University, demikian laporan Al-Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Saat ini kondisi Dr. Al-Qarni baik-baik saja, dan lima temannya terbunuh,” tulis salah seorang rekan dekat Dr. Al-Qarni, Syaikh Salman Al-Awdah melalui akun Twitter-nya.
Peristiwa penyerangan itu dibenarkan pula oleh Abdullah bin Al-Qarni, salah seorang anak Dr. ‘Aidh Al-Qarni. Dalam keterangannya, Abdullah menegaskan bahwa insiden itu benar dan kondisi ayahnya dalam keadaan baik dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Sementara Duta Besar Arab Saudi untuk Filipina, Abdullah Bashiry menyatakan, sekelompok bersenjata melepaskan beberapa kali tembakan, satu di antaranya mengenai tangan Dr. Al-Qarni dan kaki Syaikh Turki Al-Sayegh.
“Serangan itu terjadi saat Syaikh Al-Qarni sedang berkunjung ke Filipina berdasarkan undangan dari Asosiasi Keagamaan di Kota Zamboanga,” kata Bashiry dalam keterangan persnya sebagaimana dilaporkan Al-Riyadh.
Lebih lanjut, ia menambahkan, pihaknya segera berkoordinasi dengan pihak yang berwenang di Filipina untuk membicarakan insiden itu. “Kami juga telah mengirimkan jet pribadi untuk membawa Dr. Al-Qarni beserta rombongan untuk pindah ke Manila guna menjalani tes medis,” ujarnya.
Dalam akun twitter resminya, beberapa saat sebelum insiden, Syaikh Al-Qorni sempat memposting di akun Twitter-nya sebuah nasehat bahwa “Seseorang tidak akan mencapai derajat keimananya, kecuali ia bertanya kepada dirinya sendiri bagaimana ia menjaga shalatnya, memperbanyak berdzikir, menekuni Al-Qur’an, menjaga lisan, dan hatinya.”
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Sesaat setelah insiden itu, pihak keamanan Filipina juga sempat beberapa kali baku tembak dengan para pelaku dan berhasil menembak mati pelaku dan menangkap rekannya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak keamanan Filipina terkait identitas para pelaku.
Dalam beberapa tahun terakhir, situasi keamanan di Kota Zamboanga sangat memprihatinkan. Hal ini dipicu karena adanya bentrokan antara tentara Filipina dan gerilyawan, di mana daerah ini tercacat banyak kasus penculikan.
Dr. `Aidh Abdullah bin `Aidh Al-Qarni menamatkan program sarjana (Lc.), magister (MA.) dan doktor di Universitas Islam Imam Muhammad bin Su`ud, Riyadh, Arab Saudi. Ia hafal Al-Quran dan kitab Bulughul Maram, serta telah mengajarkan 5.000-an hadis dan 10.000-an bait syair. Sekitar 1.000-an judul kaset yang berisi ceramah agama, kuliah, serta kumpulan puisi dan syair karyanya telah dipublikasikan.
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka
Sementara buku yang sangat laris yang diterbitkan sejumlah penerbit dan dicetak berulang kali adalah `La Tahzan, Jangan Bersedih’.(T/P011/Taufiq/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)