UNHCR Gandeng KNEKS Luncurkan Laporan Tahunan Filantropi Islam 2022

Pengungsi Rohingya.(Foto: UNHCR)

Jakarta, MINA – Badan PBB untuk Urusan Pengungsi (), meluncurkan Laporan Tahunan 2022, dalam acara virtual yang diselenggarakan bersama dengan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (), Rabu (23/3).

Acara ini dihadiri berbagai kalangan, di antaranya pemimpin industri dan pakar paling berpengaruh di bidang filantropi, bisnis, ekonomi, dan budaya, yang mengambil bagian dalam diskusi yang menyoroti dampak keuangan sosial Islam terhadap pengungsi yang rentan dan orang-orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka atau internally displaced people (IDPs) di seluruh dunia.

Pada 2021, dana zakat pengungsi UNHCR yang diterima dari para mitra global mencapai total lebih dari US$23,6 juta dalam bentuk sumbangan zakat dan lebih dari U$11,7 juta dalam bentuk sumbangan sedekah, termasuk lebih dari US$270 ribu sebagai sedekah jariyah.

Dalam rilis yang diterima MINA, Kamis (24/3), lebih dari 66% dari keseluruhan sumbangan adalah zakat, sedangkan sisanya adalah sedekah.

Selama setahun terakhir, UNHCR menyalurkan zakat dalam bentuk bantuan tunai kepada para pengungsi Rohingya di Indonesia dan Malaysia, pengungsi Suriah di Yordania, Lebanon, Irak, dan Mesir, serta pengungsi Mali di Mauritania, termasuk juga para pengungsi di Irak dan Yaman.

Distribusi zakat non-tunai juga mencakup perlengkapan tempat tinggal untuk para pengungsi Rohingya di Bangladesh, barang-barang bantuan kebutuhan primer untuk IDPs di Afghanistan dan Nigeria, sumber mata pencaharian (barang-barang penting seperti mesin jahit, ternak, dan sebagainya) untuk pengungsi Afghanistan di Pakistan, dan makanan untuk pengungsi Rohingya di India.

“Kini saatnya kita bersatu karena kita memiliki tanggung jawab kolektif untuk mendukung mereka yang terkena dampak krisis pengungsian global. KNEKS berkomitmen untuk mendukung upaya UNHCR membantu jutaan pengungsi yang rentan di seluruh dunia, yang sejalan dengan visi keuangan sosial Islam Indonesia,” tutur Ventje Rahardjo, Direktur Eksekutif KNEKS.

Total kontribusi yang diterima dari para mitra melalui program filantropi Islam UNHCR telah membantu memberikan bantuan penyelamatan jiwa terhadap lebih dari 1,2 juta individu yang rentan pada tahun 2021.

Penasihat Senior dan Perwakilan UNHCR untuk Negara-negara Dewan Kerjasama Timur Tengah, Khaled Khalifa,  menyampaikan penghargaan yang tulus kepada mitra-mitranya, baik lembaga berbasis agama maupun keuangan, yang kedermawanannya memungkinkan UNHCR untuk membantu jutaan orang yang kehilangan tempat tinggal.

“Dukungan yang berkelanjutan sangat penting dalam membantu UNHCR memenuhi mandatnya. Donasi Zakat dan Sedekah adalah penegasan dari kepercayaan yang telah diberikan kepada UNHCR untuk membantu mereka yang membutuhkan,” ujarnya.

Jumlah orang yang terpaksa mengungsi terus meningkat. Pada pertengahan 2021, terdapat sekitar 84 juta orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka, sebanyak 26,6 juta di antaranya merupakan pengungsi.

Skala krisis pengungsian global yang belum pernah terjadi sebelumnya menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan dukungan dan solusi berkelanjutan.

Program Filantropi Islam UNHCR diluncurkan pada 2019, sebagai distributor zakat dan sedekah yang tepercaya, patuh, dan efektif untuk mengubah kehidupan para pengungsi internal dan pengungsi paling rentan, melalui kemitraan dan kolaborasi dengan lembaga zakat, yayasan, dan entitas sektor swasta dan publik lainnya.

Program ini didukung oleh 13 fatwa dan tunduk pada tata kelola yang ketat, memastikan transparansi tertinggi di setiap langkah program, mulai dari donasi hingga penyampaian bantuan.

Sejak pertama diluncurkan, program ini telah membantu lebih dari 4,5 juta penerima manfaat yakni orang-orang rentan di seluruh dunia.(R/R1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)